14/11/2025

OJK Pacu Peran Sektor Pembiayaan Menuju Indonesia Emas 2045

 OJK Pacu Peran Sektor Pembiayaan Menuju Indonesia Emas 2045

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (tengah) bersama jajaran pimpinan OJK, perwakilan kementerian/lembaga, dan asosiasi industri sektor pembiayaan berfoto bersama usai pembukaan National Forum of Financing Services and Microfinance 2025 di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

JAKARTA (Dewannews.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar National Forum of Financing Services and Microfinance 2025 (NFSM 2025) di Jakarta, Selasa (12/8), mengangkat tema “Contribution of Financing Services and Microfinance Institutions to the National Economy” dengan tagline “Bright Ideas, Bold Moves, Stronger Impacts”.

Acara ini menjadi ajang diskusi strategis antara OJK, kementerian/lembaga, asosiasi, dan pelaku industri pembiayaan, modal ventura, pergadaian, fintech pendanaan, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Forum bertujuan memperluas pemahaman publik sekaligus memperkuat kontribusi sektor pembiayaan dan LKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, khususnya melalui pembiayaan bagi sektor produktif dan UMKM.

Baca Juga:  Satu Rekening Satu Pelajar, OJK Bali Genjot Inklusi Keuangan Lewat Rabu Menabung

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan, inovasi industri pembiayaan dan LKM harus diiringi dengan manajemen risiko yang baik agar tercipta sistem yang kuat dan berkelanjutan. “Risiko dan kompleksitas harus dipandang sebagai tantangan untuk dipahami, dikuasai, dan dimitigasi,” ujarnya.

Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK Agusman menambahkan, NFSM 2025 merupakan flagship pertama di bidang pembiayaan dan LKM untuk memperluas akses pembiayaan sektor produktif. OJK, katanya, terus menyempurnakan regulasi melalui ketentuan turunan UU P2SK, melakukan deregulasi, dan meluncurkan roadmap industri pembiayaan, modal ventura, pinjaman daring, serta LKM.

Baca Juga:  Meski Dunia Bergejolak, Sektor Keuangan RI Tetap Stabil — Ini Kata OJK

Per Juni 2025, aset sektor PVML tumbuh 4,02 persen year on year menjadi Rp1.049,63 triliun, dengan penyaluran pembiayaan naik 4,30 persen menjadi Rp955,97 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp272,05 triliun disalurkan untuk UMKM.

NFSM 2025 juga menghadirkan diskusi kebijakan ekonomi nasional bersama Bappenas dan Kemenko Perekonomian, serta paparan asosiasi industri terkait peluang, tantangan, dan strategi sektor pembiayaan dan LKM. OJK berharap forum ini memperkuat sinergi lintas sektor untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (r)