OJK Dorong Hilirisasi Kakao di Tabanan, Dukung Petani Lewat Akses Pembiayaan
Penyerahan simbolis pembiayaan kepada kelompok tani kakao dan koperasi dalam acara penandatanganan kerja sama pengembangan komoditas kakao di Kabupaten Tabanan. Kegiatan ini difasilitasi OJK Provinsi Bali bersama TPAKD Tabanan untuk memperkuat akses pembiayaan dan hilirisasi kakao daerah.
TABANAN (Dewannews.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus memperkuat peran dalam pengembangan ekonomi daerah. Kali ini, OJK mendorong pengembangan komoditas kakao di Kabupaten Tabanan melalui kerja sama multi pihak yang fokus pada hilirisasi dan akses pembiayaan bagi petani.
Penandatanganan kerja sama dilakukan antara PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, PT Jamkrida Bali Mandara, Koperasi Manik Amerta Buana sebagai offtaker, serta Kelompok Tani Kakao Mesari, Lembung Sari, dan Subak Abian Waru. Kegiatan berlangsung di Balai Pelatihan Pertanian Kabupaten Tabanan, Selasa (30/9), dengan dukungan OJK Bali dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tabanan.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, mengatakan pengembangan kakao akan menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan saling menguatkan, baik bagi industri jasa keuangan maupun petani lokal. Strategi ini mencakup hilirisasi, kepastian pasar melalui offtaker, akses pembiayaan, serta pendampingan petani.
“OJK mengorkestrasi kerja sama ini sebagai bagian dari program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian. Skema ini juga dapat direplikasi oleh dinas pertanian melalui TPAKD untuk komoditas unggulan lainnya,” jelas Kristrianti.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Gusti Ayu Shinta, menegaskan pentingnya permodalan bagi petani kakao. Dengan dukungan pembiayaan, petani dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen, sekaligus mendukung program kesejahteraan petani daerah.
Penandatanganan dihadiri sejumlah pihak terkait, termasuk jajaran BPD Bali, PT Jamkrida Bali Mandara, Asuransi Central Asia, serta 30 anggota kelompok tani dari berbagai wilayah Tabanan.
Perkebunan kakao di Tabanan tersebar di 10 kecamatan dengan total luas 4.530 hektare. Produksi kakao Tabanan mencapai 937 ton atau 19,46% dari total produksi kakao Bali (4.815 ton) pada 2024. Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit sub sektor kakao per Agustus 2025 mencapai Rp6,6 miliar dengan NPL tetap terjaga di bawah 1%.
OJK menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah melalui TPAKD, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta mengembangkan potensi ekonomi unggulan di daerah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. (r)
