14/11/2025

Cegah Investasi Ilegal, OJK Ajak Mahasiswa Bali Melek Pasar Modal

 Cegah Investasi Ilegal, OJK Ajak Mahasiswa Bali Melek Pasar Modal

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan sambutan dalam kegiatan Edukasi Keuangan dan Pasar Modal di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Rabu (12/11/2025).

DENPASAR (Dewannews.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat literasi keuangan di kalangan generasi muda. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan pentingnya literasi keuangan untuk menciptakan investor yang cerdas, bijak, dan berintegritas.

Hal itu disampaikan Inarno saat kegiatan Edukasi Keuangan dan Pasar Modal di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Rabu (12/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Tematik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Bali dalam rangkaian Bulan Inklusi Keuangan 2025 serta peringatan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi, DJP dan Kejaksaan Teken Kerja Sama

“Literasi keuangan dan pemahaman pasar modal menjadi kunci agar masyarakat terhindar dari investasi ilegal. Edukasi seperti ini penting agar masyarakat berinvestasi secara aman, legal, dan sesuai profil risikonya,” ujar Inarno.

Ia menambahkan, memahami risiko, mekanisme, dan manfaat produk investasi akan membantu masyarakat — khususnya generasi muda — dalam mengambil keputusan keuangan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.

Baca Juga:  Sambut Hari Kemerdekaan, Winnie Kaori Berikan Kursi Roda Kakek Penderita Artritis Reumatoid

Hingga kini, jumlah investor pasar modal nasional mencapai 19 juta, dengan lebih dari 54 persen berusia di bawah 30 tahun. Di Bali sendiri, tercatat lebih dari 330 ribu investor, menempatkan provinsi ini di 10 besar nasional dengan jumlah investor terbanyak.

Menurut Inarno, pasar modal merupakan sarana investasi yang aman dan transparankarena diawasi ketat oleh OJK bersama Self-Regulatory Organizations (SRO) seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Baca Juga:  Pemerintah Putuskan Tarif Listrik Triwulan III Tetap

“Pasar modal bukan arena spekulasi atau perjudian, melainkan wadah investasi yang diatur dan diawasi. Ingat prinsip 2L: Legal dan Logis. Jangan percaya hal yang terdengar too good to be true,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor UNHI, Prof. I Made Damriyasa, mengapresiasi kegiatan ini yang dinilai sangat relevan bagi mahasiswa.

Baca Juga:  OJK Pacu Peran Sektor Pembiayaan Menuju Indonesia Emas 2045

“Kehadiran OJK dan SRO membekali mahasiswa dengan pemahaman keuangan yang benar, agar mereka mampu mengambil keputusan finansial bijak dan terhindar dari investasi tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Program Tematik TPAKD Bali tahun 2025 telah menghadirkan 19 kegiatan edukasi di 9 kabupaten/kota dengan total 1.750 peserta dari kalangan ASN, akademisi, dan masyarakat umum.

Baca Juga:  HMPS llmu Pemerintahan FISIP Unwar Bahas Politik “Media Sosial Dalam Pemilu: Strategi atau Pencitraan?"

Sebagai rangkaian kegiatan, juga digelar Bali Stock Trading Competition (B-STRAC) 2025, kompetisi trading saham untuk ASN dan Kelompok Studi Pasar Modal dari perguruan tinggi se-Bali yang berlangsung pada 27–31 Oktober melalui aplikasi IDX Mobile.

Acara di UNHI diikuti oleh mahasiswa dari 22 perguruan tinggi dan 3 SMK, menghadirkan narasumber dari OJK, BEI, KPEI, dan KSEI. Pada kesempatan tersebut, diserahkan pula penghargaan kepada pemenang B-STRAC 2025 dan Galeri Investasi BEI Terbaik.

Baca Juga:  Kinerja Industri Jasa Keuangan Bali November 2024 Stabil dan Tumbuh Positif

Melalui kegiatan ini, OJK berharap kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dapat memperkuat literasi keuangan, memperluas akses keuangan yang bertanggung jawab, serta mendorong pasar modal yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan di Bali. (r)