02/12/2025

Kinerja Perbankan Tetap Solid hingga Akhir 2025, OJK Ungkap Hasil SBPO Triwulan IV

 Kinerja Perbankan Tetap Solid hingga Akhir 2025, OJK Ungkap Hasil SBPO Triwulan IV

Ilustrasi

JAKARTA (Dewannews.com) — Kinerja industri perbankan diproyeksikan tetap solid hingga akhir 2025. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, dalam keterangan pers yang diterima redaksi dewannews.com pada Sabtu (22/11/2025).

Ismail menjelaskan bahwa optimisme tersebut tercermin dari hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) Triwulan IV-2025. Survei yang dilakukan pada Oktober 2025 itu melibatkan 102 bank, mencakup 99,25 persen total aset seluruh bank umum per September 2025. “Hasil survei menunjukkan bahwa para responden berada pada zona optimis terhadap kondisi perbankan nasional hingga akhir tahun,” ujarnya.

Baca Juga:  OJK dan Kemenparekraf Luncurkan Infinity Hackathon 2025, Dorong Inovasi Digital untuk Ekonomi Kreatif

Menurutnya, Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan IV-2025 berada di level 66, yang menandakan kepercayaan kuat pelaku industri terhadap prospek sektor perbankan. Keyakinan tersebut didorong oleh ekspektasi membaiknya kondisi makroekonomi seiring penurunan BI Rate dan penguatan nilai tukar Rupiah.

Ismail juga menyampaikan bahwa Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) meningkat ke angka 63. Peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru serta stimulus 8+4+5 dari Pemerintah diyakini akan mengerek daya beli dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. “Aktivitas ekonomi yang bergeliat pada periode ini juga berpotensi mendorong inflasi,” tambahnya.

Baca Juga:  OJK Percepat Transformasi Industri Asuransi, Dana Pensiun, dan Penjaminan di 2025

Meski aktivitas ekonomi meningkat, perbankan tetap menilai risiko industri berada dalam kondisi aman. Indeks Persepsi Risiko (IPR) tercatat sebesar 57, mencerminkan optimisme bahwa kualitas kredit akan terjaga dan Posisi Devisa Netto tetap stabil. Namun, Ismail mengingatkan bahwa net cashflow perbankan diproyeksikan sedikit menurun karena meningkatnya penarikan dana untuk kebutuhan operasional nasabah dan tingginya belanja daerah di akhir tahun.

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) mencapai level sangat optimis, yakni 78. Ismail menjelaskan bahwa permintaan kredit diperkirakan terus meningkat pada triwulan IV-2025, didukung oleh pipeline ekspansi kredit yang sudah disiapkan bank. Sektor-sektor yang diyakini menjadi motor pertumbuhan kredit mencakup industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta transportasi dan pergudangan yang menunjukkan pertumbuhan tinggi sepanjang 2025. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga diproyeksikan naik untuk menopang pertumbuhan kredit dan menjaga likuiditas perbankan.

Baca Juga:  Lomba Clash Of Champions Bali, Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda

Dalam kesempatan tersebut, Ismail menambahkan bahwa OJK juga meminta bank memproyeksikan pencapaian target dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025. Sebagian besar bank menyampaikan keyakinan bahwa target kredit dan DPK dapat tercapai sesuai rencana, seiring membaiknya kondisi ekonomi nasional.

Ia menegaskan bahwa SBPO merupakan survei triwulanan yang digunakan OJK untuk memetakan arah perekonomian, persepsi risiko, dan kecenderungan bisnis perbankan. “Secara historis, hasil SBPO cukup akurat dalam memprediksi arah indikator ekonomi dan perbankan di Indonesia,” tutup Ismail. (r)