TNI AL & AFAS Sanur Prioritaskan Keselamatan Wisata Bahari

Ketua AFAS Ida Bagus Wiadnyana Putra (tengah) dan Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Pemayun (kanan) berjabat tangan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pelatihan keselamatan laut berkelanjutan antara AFAS dan TNI AL Denpasar, Selasa (7/10/2025).
DENPASAR (Dewannews.com) — Guna meningkatkan keselamatan pelayaran wisata di perairan Bali, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar bersama Asosiasi Fast Boat Sanur (AFAS) menggelar Pelatihan Sea Survival bagi awak kapal (ABK) fast boat wisata di kawasan Sanur, bertempat di Pangkalan TNI AL Denpasar, Selasa (7/10/2025).
Pelatihan yang diikuti oleh 56 orang ABK ini menghadirkan langsung instruktur dari Satuan Elit Kopaska Koarmada II Surabaya, yang membekali para peserta dengan keterampilan penting seperti penggunaan life jacket, life raft, teknik bertahan hidup di laut, hingga simulasi penyelamatan darurat di perairan terbuka.
Ketua AFAS, Ida Bagus Wiadnyana Putra, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menjaga keselamatan wisata bahari Bali yang kini didominasi wisatawan asing.
“Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang. Saat ini mayoritas wisatawan yang menyeberang Sanur–Nusa Penida–Lembongan adalah turis mancanegara, jadi keselamatan bukan lagi pilihan, tapi kewajiban,” ujarnya.
Menurut Wiadnyana, pelatihan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan profesionalisme para ABK dan nakhoda fast boat di bawah naungan AFAS.
“Pelatihan ini membuka mata kami bahwa keselamatan laut dimulai dari kesadaran dan keterampilan dasar kru kapal sendiri. Ini investasi jangka panjang bagi citra wisata bahari Bali,” tambahnya.
Sementara itu, Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr. Hanla menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen TNI AL dalam melindungi masyarakat maritim serta mendukung pembinaan potensi maritim nasional.
“Kami tidak hanya menjaga kedaulatan laut, tetapi juga membina potensi maritim rakyat. Edukasi seperti ini penting agar laut bisa dinikmati dengan aman,” tegasnya.
Pelatihan ini juga merupakan implementasi arahan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pelatihan keselamatan laut.
Salah satu peserta pelatihan, I Wayan Usiang, mengaku bersyukur bisa ikut serta.
“Suksma kepada TNI AL. Kami kini tahu bagaimana melakukan pertolongan pertama dan bertahan hidup jika terjadi kecelakaan di laut. Penumpang tidak perlu kuatir berlayar bersama kami,” tuturnya dengan semangat.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, AFAS dan TNI AL Denpasar juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama pelatihan keselamatan laut secara berkelanjutan.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua AFAS Ida Bagus Wiadnyana Putra dan Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Pemayun, sebagai simbol komitmen kedua pihak dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia maritim di Bali.
Dengan adanya Pelatihan Sea Survival dan kerja sama berkelanjutan ini, para ABK fast boat Sanur diharapkan semakin siap menghadapi kondisi darurat di laut, sekaligus menjaga reputasi Bali sebagai destinasi wisata bahari yang aman, profesional, dan berkelas dunia. (jk)