Tonggak Baru Pendidikan Keuangan, OJK Bali Rilis Modul Ajar untuk SMA/MA

Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan sambutan saat peluncuran Modul Ajar Literasi Keuangan Tingkat SMA/MA di Ruang Uluwatu, Kantor OJK Provinsi Bali, Selasa (7/10/2025).
DENPASAR (Dewannews.com) — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali meluncurkan Modul Ajar Literasi Keuangan Tingkat SMA/MA, sebagai langkah strategis meningkatkan pemahaman finansial generasi muda di Pulau Dewata. Peluncuran digelar di Ruang Uluwatu, Kantor OJK Provinsi Bali, Selasa (7/10/2025), menggandeng Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali, Kanwil Kementerian Agama Bali, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Bali, serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi.
Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, kehadiran modul ajar ini akan memastikan peningkatan literasi keuangan yang merata, baik di sekolah-sekolah perkotaan maupun pedesaan.
“Modul ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang bijak dalam mengelola keuangan. Tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan Indonesia Emas,” ujarnya.
Modul Ajar Literasi Keuangan akan mulai diterapkan pada semester dua tahun ajaran 2025/2026, dengan total 16 jam pelajaran. Materinya mencakup lima pokok bahasan utama:
1. Tugas dan fungsi OJK dalam pengaturan, pengawasan, dan perlindungan konsumen sektor keuangan.
2. Pengenalan industri jasa keuangan beserta produk dan karakteristiknya.
3. Mekanisme perlindungan konsumen.
4. Waspada terhadap kejahatan keuangan.
5. Panduan penggunaan platform lmsku.ojk.go.id.
Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikpora Bali I Putu Agus Indrajaya, yang mewakili Kadisdikpora, mengapresiasi inisiatif OJK. Ia menyebut, penyusunan modul ini merupakan tonggak sejarah baru dalam dunia pendidikan Bali.
“Modul ini diharapkan mampu mencetak generasi muda dengan literasi keuangan yang merata dan mumpuni,” tegasnya.
Bali memiliki 902.437 pelajar atau sekitar 20,23 persen dari jumlah penduduk, sehingga peningkatan literasi keuangan menjadi kebutuhan mendesak. Kegiatan peluncuran dilakukan secara hybrid dengan partisipasi 196 kepala sekolah serta 196 guru ekonomiSMA/MA se-Bali. Turut hadir Koordinator Kurikulum Kanwil Kemenag Bali Ismiati, Ketua MGMP Ekonomi Bali Luh Kadek Sucitasari, dan Ketua MKKS SMA Bali Made Rida.
Sebagai bentuk kepedulian, OJK juga menyerahkan 1.000 buku tulis untuk pelajar SMA melalui program OJK Peduli. Acara ditutup dengan sesi edukasi keuangan, menghadirkan Kepala BEI Bali I Gusti Agus Andiyasa yang membawakan materi investasi pasar modal, serta Achmad Indrawan dari AFPI yang mengulas literasi pinjaman daring. (r)