30 Remaja Ikuti Pelatihan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Serta Pembersihan Sampah di Wilayah Pantai Susteran Larantuka
FLOTIM-Dewannews.com|Proyek Tekad Bersama Untuk Kesehatan Perempuan Nusa Tenggara Timur (TAKENUSA) bertujuan untuk berkontribusi pada upaya komprehensif Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui peningkatan layanan Asuhan Paska Keguguran (APK) dan Keluarga Berencana (KB) yang komprehensif dan berpusat pada perempuan, serta penyediaan informasi dan akses kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan perempuan dan remaja perempuan.
Proyek ini didesain oleh Yayasan IPAS Indonesia untuk implementasi selama 4 tahun (2023-2026) di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Flores Timur.
Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) selaku pelaksana program TAKENUSA di kabupaten Flores Timur pada tanggal 5 Maret-6 Maret 2024 menyelenggarakan kegiatan pelatihan Kesehatn Seksual dan Reproduksi bagi Remaja di Rusun Keuskupan-San Juan, Larantuka. 30 remaja yang terlibat dalam pelatihan ini adalah perwakilan remaja yang berasal dari Desa Tuawolo, Lamahala Jaya, Nobo, Riangbaring, Nuhalolon dan kelurahan Ritaebang.
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta di harapkan mampu menjadi kader KESPRO remaja, untuk memberikan informasi kepada teman-teman sebayanya terkait fase-fase perkembangan dalam masa remaja baik fisik dan psikologis, sehingga dapat bersikap dan bertindak dan tidak terjebak dalam pergaulan – pergaulan yang tidak sehat, terhindar dari IMS dan HIV-AIDS, Kehamilan Yang Tidak Direncanakan (KTD), dan perkawinan diusia remaja.
Selama dua hari kegiatan pelatihan, para remaja juga di ajak untuk melakukan kegiatan “Clean Up atau Berish Pantai” yang dawali dengan senam pagi bersama. Kegiatan bersih pantai, mengumpulkan sampah-sampah yang tidak dapat terurai secara alami di pantai susteran, seperti botol minuman, plastic, pempers, pembalut dan sebagainya ini, bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap isu perubahan iklim.
Mengingat bahwa perubahan iklim akan sangat berdampak pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, YPPS bekerjasama dengan berbagai organisasi baik dari pemerintah maupun non pemerintah seperti Dinas Kesehatan, DP2AP3KB, Puan Indonesia, Taman Baca Mawar Merona, Komunitas pecinta Alam Sahara, dan Dewannews.com*/EL