12/12/2024
12/12/2024

Korakrit Arunanondchai Hadirkan Instalasi Menggugah di Museum MACAN

 Korakrit Arunanondchai Hadirkan Instalasi Menggugah di Museum MACAN

Instalasi memukau karya Korakrit Arunanondchai di Museum MACAN, menggabungkan tanah dan cat Mowilex hitam legam, menciptakan simbolisme burung phoenix dan api. Sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan, kematian, dan transformasi.

Jakarta (Dewannews.com) Museum MACAN kembali menghadirkan pameran tunggal yang menarik perhatian, kali ini dari perupa internasional Korakrit Arunanondchai. Pameran bertajuk “Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen” berlangsung mulai 30 November 2024 hingga 6 Maret 2025, menghadirkan eksplorasi mendalam tentang kehidupan, kematian, spiritualitas, dan identitas.

Salah satu instalasi ikonik dalam pameran ini adalah hamparan tanah hitam legam yang tampak hangus terbakar, menciptakan efek visual dramatis. Instalasi tersebut terbuat dari tanah yang dicampur dengan cat Mowilex warna hitam. Penggunaan material ini menggambarkan simbolisme burung phoenix dan api, tema yang kerap muncul dalam karya Arunanondchai sebagai metafor penciptaan dan kehancuran.

“Melalui simbol burung phoenix, saya ingin mengeksplorasi gagasan transformasi abadi—baik secara personal, budaya, maupun teknologi,” ungkap Korakrit.

Baca Juga:  Indonesia Jamin Keamanan World Water Forum ke-10 dari Ancaman Nuklir

Kerjasama antara Mowilex dan Museum MACAN yang dimulai sejak 2022 berlanjut dalam pameran ini. Mowilex Emulsion dan Mowilex Cendana warna hitam digunakan untuk menghasilkan warna legam dengan pigmentasi kuat, memberikan dimensi visual yang mendalam pada karya Arunanondchai.

“Kami merasa terhormat karena Mowilex kembali dipercaya sebagai material cat dalam pameran ini. Warna bukan sekadar elemen estetika, tetapi juga mampu mengubah suasana hati dan pengalaman pengunjung,” ujar Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia.

Baca Juga:  Dirut PLN Pimpin Langsung Pengamanan Pasokan Listrik dari Posko Nasional Siaga Pemilu PLN

Niko juga menambahkan bahwa meskipun cat tembok Mowilex tidak dirancang khusus untuk seni, para seniman menemukan cara kreatif memanfaatkannya. “Seniman seperti Korakrit telah menemukan cara untuk meretas penggunaan cat tembok menjadi media ekspresif yang unik.”

Direktur Museum MACAN, Venus Lau, menyampaikan bahwa warna memiliki peran penting dalam menciptakan suasana pameran yang optimal.

“Pemilihan warna yang tepat memperkuat narasi karya seni dan memberikan pengalaman holistik bagi pengunjung. Kami bangga dapat kembali bekerja sama dengan Mowilex,” ujarnya.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi, DJP dan Kejaksaan Teken Kerja Sama

Selain memberikan dampak visual yang kuat, cat Mowilex yang digunakan memiliki keunggulan ramah lingkungan dengan Zero VOC (Volatile Organic Compound), memastikan keamanan bagi pengunjung dan staf Museum MACAN.

Pameran ini merefleksikan bagaimana identitas budaya terus beradaptasi di tengah modernisasi dan globalisasi. Dengan tema besar tentang kehidupan dan kematian, pameran “Sing Dance Cry Breathe” mengajak pengunjung merenungkan berbagai aspek keberadaan manusia.

Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman seni yang mendalam dan penuh simbolisme, pameran ini terbuka untuk umum hingga 6 Maret 2025. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati karya seni kontemporer yang penuh makna di Museum MACAN. (jk/r)