10/01/2025
10/01/2025

PLN Dorong Produktivitas Petani Kopi Munduk Lewat Program Electrifying Agriculture

 PLN Dorong Produktivitas Petani Kopi Munduk Lewat Program Electrifying Agriculture

Ketua Kelompok Petani Kopi Payu Landuh Putu Ardana (empat dari kiri) dan Perbekel Desa Adat Munduk Nengah Sudira (empat dari kanan) menyempatkan foto bersama sesaat setelah penyerahan secara simbolis bantuan TJSL PLN.

Buleleng (Dewannews.com) PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dengan mendukung Kelompok Petani Kopi Payu Landuh di Munduk, Buleleng. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, PLN menghadirkan teknologi mesin pengolahan kopi berbasis listrik yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi kerja para petani kopi.

Program ini menjadi bagian dari inisiatif PLN Electrifying Agriculture, yang telah terbukti mendorong modernisasi sektor pertanian melalui pemanfaatan energi listrik ramah lingkungan. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Eka Susana, dalam sebuah acara yang berlangsung di Rumah Belajar Kelompok Petani Kopi Payu Landuh, Jumat (27/12/2024).

Baca Juga:  Pariwisata Bali Kian Menggeliat, PLN Catat Tren Positif Penjualan Tenaga Listrik Sepanjang 2023

Teknologi untuk Petani yang Lebih Maju

Dalam sambutannya, Wayan Eka menegaskan pentingnya adaptasi petani terhadap teknologi agar tetap relevan dan berkembang di era modern.

“Jika ingin maju, jadilah petani yang siap upgrade terhadap teknologi. Dengan begitu, petani dapat terus berkembang dan bersaing,” ujar Wayan Eka.

Ia juga mendorong kolaborasi antara petani kopi dengan pelaku industri pariwisata seperti coffee shop dan Rumah BUMN untuk meningkatkan nilai jual produk mereka. Tidak hanya itu, Wayan Eka mengajak para petani untuk memanfaatkan peluang bisnis produk turunan kopi seperti sabun, permen, atau produk inovatif lainnya.

“Jangan hanya menjual biji kopi, tapi kembangkan produk turunannya. Ini akan meningkatkan nilai dan daya saing kopi Munduk,” tambahnya.

Baca Juga:  Hattrick! Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year 2024

Kelompok Tani Kopi: Gerakan Ramah Lingkungan

Ketua Kelompok Petani Kopi Payu Landuh, Putu Ardana, menyoroti misi kelompoknya untuk mengembalikan semangat bertani kopi dengan metode yang lebih ramah lingkungan.

“Kami prihatin melihat banyak petani yang masih menggunakan pupuk kimia yang merusak tanah. Melalui kelompok ini, kami ingin mengajak masyarakat kembali bertani kopi dengan pola tanam yang menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Putu Ardana.

Ia juga menyebutkan bahwa upaya ini tidak hanya penting bagi Munduk, tetapi juga berdampak pada daerah lain yang menerima aliran air dari wilayah tersebut.

Baca Juga:  Perkuat Kolaborasi Global, PLN Jalin Kerja Sama Pengembangan Energi Air dengan IHA dan INAHA

Apresiasi dari Pemimpin Desa

Perbekel Desa Munduk, Nengah Sudira, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN atas dukungan yang diberikan kepada para petani kopi di desa ini.

“Kami bangga dan bersyukur atas bantuan PLN. Dengan dukungan ini, kualitas kopi kami dapat terus meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sudira juga menyoroti pentingnya sinergi antara petani kopi dan masyarakat untuk mempertahankan keberlanjutan tradisi bercocok tanam di Munduk, yang sempat tergerus oleh harga kopi murah dan perkembangan sektor pariwisata.

Baca Juga:  OJK Dorong Pemguatan Peran Profesi Manajeman Resiko di Sektor Jasa Keuangan

Harapan untuk Masa Depan

Program ini menandai langkah awal yang signifikan dalam membangun ekosistem pertanian kopi yang berkelanjutan di Munduk. Dengan teknologi berbasis listrik dan semangat kolaborasi, petani kopi Munduk kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar lokal maupun global.

Melalui dukungan PLN dan kerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan kopi Munduk tidak hanya menjadi komoditas lokal, tetapi juga ikon kebanggaan Bali yang mendunia. (jk/r)