29/06/2025

Pasar Keuangan RI Menguat! IHSG dan Investasi Tunjukkan Tren Positif

 Pasar Keuangan RI Menguat! IHSG dan Investasi Tunjukkan Tren Positif

Konferensi Pers OJK: Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan hasil asesmen sektor jasa keuangan dan kebijakan terkini dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan Maret 2025, Jumat (11/4).

Jakarta (Dewannews.com) – Rapat Dewan Komisioner OJK pada 26 Maret 2025 menyimpulkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga, meski dibayangi ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik. Fundamental ekonomi Indonesia dinilai solid, menopang ketahanan sektor keuangan nasional.

Dinamika Ekonomi Global dan Domestik

Ekonomi global menunjukkan tren divergen: data ekonomi AS melemah, sementara Eropa dan Tiongkok menunjukkan perbaikan. OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan global 2025 menjadi 3,1%, termasuk Indonesia yang direvisi ke 4,9%, namun masih sejalan dengan negara sejenis.

Di dalam negeri, inflasi IHK Maret 2025 terjaga di 1,03% yoy dan inflasi inti Februari 2,48% yoy. Rating kredit Indonesia tetap stabil (Moody’s: Baa2, Fitch: BBB), mencerminkan kepercayaan global terhadap perekonomian RI.

Baca Juga:  OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2024

Pasar Keuangan

IHSG menguat 3,83% mtd (27 Maret), namun terkoreksi pasca-libur Lebaran dengan sempat mengalami halting. Pemulihan terjadi pada 10 April dengan rebound 4,79% (IHSG: 6.254,02).

Di pasar obligasi, indeks ICBI melemah 0,17% mtd, sementara investor non-residen membukukan net buy Rp1,72 triliun. Di pasar korporasi, tercatat net sell Rp0,43 triliun.

Pengelolaan Investasi dan Pendanaan

AUM per 27 Maret mencapai Rp811,97 triliun. NAB reksa dana naik 0,75% mtd, dan net subscription Rp0,92 triliun. Penghimpunan dana publik capai Rp57,68 triliun, dengan 155 pipeline senilai Rp72,54 triliun. Dana dari Securities Crowdfunding tembus Rp1,49 triliun dari 785 penerbit.

Baca Juga:  Di Tengah Ancaman Resesi Global, Ini Jurus OJK Menjaga Stabilitas Ekonomi!

Pasar Derivatif dan Bursa Karbon

Total transaksi derivatif keuangan sejak Januari 2025 capai 571.610 lot dengan nilai Rp710,63 triliun. Bursa karbon mencatat volume perdagangan 1,59 juta tCO₂e dengan nilai Rp77,91 miliar sejak diluncurkan pada 2023.

Penegakan Ketentuan

OJK menjatuhkan sanksi administratif kepada dua perusahaan efek, tiga penyelenggara layanan urun dana, dan total denda lebih dari Rp13,89 miliar sepanjang 2025 atas berbagai pelanggaran. (r)