PLN Rayakan Hari Lingkungan Hidup dengan Aksi Nyata di Gianyar

General Manager PT PLN (Persero) UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho turut turun tangan memungut sampah plastik bersama karyawan PLN dan warga serta tokoh masyarakat setempat dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
GIANYAR (Dewannews.com) – Matahari baru saja menampakkan sinarnya ketika Pantai Lembeng di Desa Ketewel, Gianyar, mulai ramai oleh langkah-langkah antusias bersemangat. Sejak pukul 06.00 WITA, ratusan orang berkumpul dengan karung sampah dan peralatan kebersihan di tangan. Mereka adalah gabungan tim PLN UID Bali, siswa-siswi SD 2 Ketewel, warga setempat, tokoh adat, dan relawan Yayasan Bumi Kita Nuswantara. Bersama-sama, mereka menggelar Zero Waste Warrior—aksi bersih pantai sekaligus edukasi lingkungan yang sengaja digelar bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dengan cekatan, anak-anak SD 2 Ketewel memunguti serakan sampah plastik, botol, dan limbah lain di sepanjang bibir pantai. Tak kalah gesit, para relawan dan karyawan PLN turun langsung, menyisir setiap sudut Pantai Lembeng hingga bersih. Suasana semakin semarak ketika General Manager PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, turun tangan memungut sampah di antara kerumunan.
“Ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi juga momen untuk merenung,” ujar Eric sambil mengangkat sepotong plastik. Menurutnya, aksi ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian alam. “Kami ingin mengajak semua pihak mengurangi sampah plastik dan beralih ke bahan ramah lingkungan. Jika pantai bersih, pariwisata Bali semakin maju, dan ekonomi masyarakat pun ikut terdongkrak.”
Tak jauh dari situ, Putu Kusuma Negara, Kepala Desa Ketewel, mengawasi kegiatan sambil sesekali berbincang dengan warga. Ia menyambut baik inisiatif PLN dan berharap aksi serupa terus berlanjut. “Pantai ini milik kita bersama. Kalau kita jaga, bukan tidak mungkin Desa Ketewel akan jadi destinasi wisata bahari yang unggul,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, I Ketut Sukandi, Bendesa Adat Desa Lembeng, mengingatkan pentingnya menjaga alam sesuai filosofi Tri Hita Karana. “Sampah dari hulu sering terbawa ke sini saat musim hujan. Karena itu, gotong royong merawat lingkungan harus terus digiatkan,” tuturnya. Tak lupa, ia mengajak peserta menanam beberapa pohon sebagai bagian dari program penghijauan.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Bumi Kita Nuswantara, I Wayan Aksara mengingatkan pentingnya disiplin memilah sampah. “Di Gianyar, pemilahan sampah sudah digalakkan. Mari kita dukung bersama agar kebiasaan ini makin membudaya,” serunya.
Setelah 45 menit beraksi, Pantai Lembeng pun bersih dari sampah yang sempat mengotori sepanjang pantai. Wajah-wajah lelah peserta tampak puas. Tak kurang dari 400 kg sampah anorganik berhasil dikumpulkan.
Kepuasan itu juga terpancar dari raut Redisya, salah satu siswa SD 2 Ketewel. Baginya, hari itu bukan sekadar belajar di luar kelas, tapi juga menanamkan nilai cinta lingkungan sejak dini. “Kegiatan bersih-bersih ini seru dari awal sampai akhir!” ujarnya bersemangat.
Tak hanya membersihkan pantai, PLN UID Bali juga melepas bibit ikan di sungai sekitar, menanam pohon, serta menambah sarana drop box botol plastik dan papan informasi Dilarang Membuang sampah di kawasan Pantai Lembeng.
Harapannya, Zero Waste Warrior tak berhenti di sini, melainkan menjadi pemantik gerakan lingkungan yang lebih besar. Dengan kolaborasi seperti ini, Bali tak hanya tetap indah, tapi juga kian kuat sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan. (r)