Festival Balinale 2025 Cetak Sejarah! Satu-Satunya di Indonesia yang Berkualifikasi Oscar

Menekraf berdiskusi dengan Bali Film Center (BFC) dalam upaya mendukung penuh Balinales 2025 dan peningkatan ekosistem perfilman Indonesia ke kancah global, Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta (19/3/25)
Jakarta (Dewannews.com) – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabarekraf) Teuku Riefky Harsya mengapresiasi pencapaian Bali International Film Festival (Balinale) yang kini diakui sebagai festival film bertaraf internasional.
Dalam audiensi bersama perwakilan Balinale di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Rabu (19/3), Menekraf Riefky menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata industri kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya sangat mengapresiasi prestasi Balinale yang kini diakui sebagai festival film internasional. Ini membuktikan bahwa industri kreatif, khususnya perfilman, memiliki potensi besar dalam mendongkrak ekonomi nasional,” ujar Riefky.
Balinale 2025 memiliki visi untuk menjadikan Sanur sebagai pusat industri perfilman dan hiburan berskala global. Pemerintah, melalui Kemenekraf, berkomitmen untuk mendukung festival ini dalam berbagai aspek, termasuk promosi dan amplifikasi media, fasilitasi kolaborasi dengan pelaku industri global, serta koordinasi dengan pemerintah daerah untuk pengembangan infrastruktur perfilman.
“Kami mendukung Balinale 2025 dan rencana menjadikan Sanur sebagai pusat perfilman global. Ini sejalan dengan misi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia,” tambah Menekraf Riefky.
Bali Film Center (BFC), yang didirikan sejak 2002, telah menjadi lembaga utama dalam pengelolaan produksi film di Indonesia. Tahun ini, Balinale menjadi satu-satunya festival film di Indonesia yang berkualifikasi Oscar untuk kategori Film Pendek Terbaik—sebuah pencapaian besar bagi industri film Tanah Air.
Pendiri BFC & Balinale, Deborah Gabinetti, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenekraf. Ia berharap kolaborasi ini dapat semakin memperkuat eksistensi perfilman Indonesia di kancah global.
“Kami berharap dukungan pemerintah dalam promosi Balinale 2025 dan film ‘Mother Earth’. Kehadiran semua pihak dalam acara ini sangat penting untuk meningkatkan apresiasi terhadap perfilman Indonesia,” ungkap Deborah.
Kemenekraf di bawah kepemimpinan Menekraf Teuku Riefky Harsya dan Wakil Menekraf Irene Umar memiliki target ambisius menciptakan 27 juta lapangan kerja berkualitas dalam lima tahun ke depan. Melalui penguatan ekosistem kreatif berbasis hexahelix, Kemenekraf berkomitmen menjadikan sektor ini sebagai “The New Engine of Growth” yang dimulai dari daerah. Kolaborasi dengan festival berskala global seperti Balinale menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan visi ini. (r)