29/06/2025

Industri Keuangan Bali Tumbuh Positif, OJK Jamin Stabilitas

 Industri Keuangan Bali Tumbuh Positif, OJK Jamin Stabilitas

Kantor OJK Provinsi Bali

Denpasar (Dewannews.com) – Industri Jasa Keuangan (IJK) di Bali terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil hingga Januari 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat pertumbuhan kredit, peningkatan dana pihak ketiga (DPK), serta naiknya jumlah investor pasar modal sebagai indikator positif.

Perbankan Tetap Stabil, Kredit dan DPK Naik

Penyaluran kredit perbankan di Bali mencapai Rp111,56 triliun, tumbuh 6,34 persendibanding tahun lalu. Sektor yang paling banyak mendapatkan kredit adalah usaha konsumtif (34,32 persen) dan perdagangan besar serta eceran (28,68 persen). Kredit untuk UMKM mencapai 52,44 persen dari total kredit di Bali.

Sementara itu, penghimpunan DPK tumbuh 11,96 persen menjadi Rp191,56 triliun. Meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya, pencapaian ini tetap menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.

Kualitas kredit juga tetap terjaga. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross berada di 3,14 persen, masih dalam batas aman. OJK terus mendorong perbankan untuk tetap prudent dalam menyalurkan kredit dan menjaga likuiditas.

Pasar Modal Bali Meningkat Tajam

Jumlah investor saham di Bali melonjak 22,96 persen menjadi 146.093 investor. Investor reksa dana dan surat berharga negara (SBN) juga naik masing-masing 25,47 persen dan 22,71 persen. Nilai kepemilikan saham di Bali kini mencapai Rp5,46 triliun, dengan transaksi saham senilai Rp2,4 triliun.

Perusahaan Pembiayaan dan Modal Ventura Bertumbuh

Piutang pembiayaan di Bali mencapai Rp11,79 triliun, naik 7,95 persen. Sementara itu, pembiayaan oleh modal ventura tumbuh 5,36 persen menjadi Rp89,12 miliar. Tingkat kredit bermasalah (NPF) pada pembiayaan tetap rendah, hanya 0,92 persen, menunjukkan kondisi keuangan yang sehat.

OJK Gencarkan Edukasi Keuangan

Untuk meningkatkan literasi keuangan, OJK Bali telah menggelar 25 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 1.787 orang secara langsung dan 37.987 orang melalui media sosial. Edukasi ini menargetkan berbagai kelompok, termasuk pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pelaku UMKM.

Baca Juga:  Arus Balik Nataru, Bandara Ngurah Rai Siapkan Langkah Antisipasi Maksimal

OJK juga terus menangani pengaduan masyarakat terkait sektor keuangan. Hingga Februari 2025, OJK Bali telah menerima 95 pengaduan, dengan mayoritas terkait perbankan dan fintech peer-to-peer lending.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

OJK turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali melalui dukungan pembiayaan di sektor pertanian. Kredit sektor ini mencapai Rp5,97 triliun, atau 5,36 persendari total kredit di Bali.

Pada 2025, OJK Bali akan mengembangkan ekosistem pertanian kakao di Jembrana dan Tabanan, serta mendorong produksi pisang cavendish, yang memiliki permintaan tinggi saat hari raya Galungan dan Kuningan.

Dengan stabilitas yang terjaga dan kebijakan yang mendukung, OJK optimistis sektor keuangan Bali akan terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. (r)