12/12/2024
12/12/2024

Ini Pesan Aktivis Anak dan Perempuan di Hari Anak Nasional

 Ini Pesan Aktivis Anak dan Perempuan di Hari Anak Nasional

Aktivis anak dan Perempuan, Siti Sapurah alias Ipung menilai kejahatan terhadap anak di dua tahun terakhir alami peningkatan.Foto/red

“Contoh kecil saja, kadang untuk mengetahui anaknya sudah tidur atau belum, orang tua hanya mengintip dari pintu atau jendela saja. Padahal setelah itu tidak tahu apakah benar anak sudah tidur atau masih mainan Handphone,” jelas Ipung yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.

Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam penggunaan smartphone, menjadi pintu masuk dalam pikiran anak-anak untuk berbuat hal-hal diluar kemampuannya. Bahkan hal ini cenderung membuat anak menjadi liar dalam berpikir.

Salah satu contoh, di Tasikmalaya, Jawa Barat, ada seorang anak berusia 11 tahun dipaksa teman-temannya untuk memperkosa seekor kucing.”Sampai akhirnya anak ini menjadi depresi berat dan malu sehingga meninggal dunia,” ungkap Ipung mencontohkan.

Baca Juga:  Natya Hotel & Resort Luncurkan Program “Natya Membership”, Mudah, Praktis dan Banyak Manfaat

Contoh kasus di atas, kata Ipung dikarenakan orang tua sebagai benteng pertama dalam melindungi anak-anaknya sudah rapuh karena kurangnya pengawasan dalam semua hal, termasuk pengawasan dalam penggunaan smartphone.