07/12/2024
07/12/2024

ITDC Bangun SDM Unggul di KEK Mandalika

 ITDC Bangun SDM Unggul di KEK Mandalika

Mataram (Dewannews.com) Sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam industri pariwisata yang berkelanjutan di The Mandalika, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mengirimkan satu tenaga pengajar dari perwakilan masyarakat desa penyangga The Mandalika untuk mengikuti Training The Trainer InJourney Hospitality House (IHH).

Pengajar terpilih tersebut telah mengikuti pelatihan Training The Trainer untuk menjadi pengajar pada Program InJourney Hospitality House (IHH). Kegiatan Training The Trainer ini, adalah kolaborasi InJourney bersama seluruh member InJourney Group, yang terdiri dari ITDC, PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, PT Taman Wisata Candi, PT. Hotel Indonesia Natour, dan PT. Sarinah.

Acara ini dihadiri oleh sembilan pengajar terpilih dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, Borobudur, Medan, Banyuwangi, Labuan Bajo, Belitung, dan Mandalika. Para pengajar terpilih mendapatkan pengetahuan tentang menyampaikan materi-materi InJourney Hospitality House (IHH) dengan baik, serta materi pelatihan mindset hospitality bagi masyarakat dan pelaku usaha di masing-masing destinasi pariwisata.

Baca Juga:  The New BMW X5 Resmi Mengaspal di Bali

Program IHH, inisiatif dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) InJourney yang merupakan holding usaha ITDC, bertujuan untuk memberikan pelatihan mindset hospitality kepada masyarakat dan pelaku usaha di lingkungan destinasi pariwisata, guna meningkatkan kualitas SDM di sektor pariwisata.

PGS. General Manager The Mandalika, Wahyu M. Nugroho, menyatakan, jika program ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa SDM yang terlibat dalam industri pariwisata di KEK Mandalika, memiliki kualifikasi dan keterampilan yang memadai untuk menjaga keberlanjutan dan kemajuan sektor pariwisata di KEK Mandalika.

Burhanudin adalah representasi masyarakat KEK Mandalika yang terpilih sebagai pengajar terpilih untuk program IHH dalam mengembangkan potensi SDM KEK Mandalika. Burhanudin, lahir pada 24 April 1994, berasal dari Desa Tumpak, Kecamatan Pujut. Ia menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan jurusan Bahasa Prancis. Sebelumnya, Burhan telah memiliki pengalaman di bidang hospitality dan agen perjalanan wisata. Pada tahun 2023, Burhan pernah menjadi Dosen Praktisi di Politeknik Negeri Lombok. Selain itu, ia dikenal sebagai pendiri Gawah Bonga Foundation yang fokus pada pemberdayaan ekologi, ekonomi, edukasi, dan ekowisata. Yayasan ini juga mendirikan sebuah sekolah swasta dengan kurikulum lingkungan dan pengolahan pertanian.

Baca Juga:  Hari Listrik Nasional ke-79, Dirut PLN Tegaskan Komitmen sebagai Fondasi Pembangunan Nasional

Burhanudin memiliki harapan besar terhadap pengembangan KEK Mandalika. Ini akan membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar, untuk lebih terbuka terhadap budaya baru dan meningkatkan kesadaran mereka sebagai tuan rumah yang ramah terhadap wisatawan. “Kita harus memastikan bahwa wisatawan merasa nyaman dan SDM lokal memahami pentingnya pengelolaan pariwisata secara berkelanjutan. Melalui peningkatan kesadaran ini, saya berharap bahwa pelaku pariwisata di sekitar KEK Mandalika dapat menjadi lebih ramah dan menyadari peran mereka dalam mempromosikan sikap positif dan keramahan kepada wisatawan,” harapnya.

Setelah menyelesaikan pelatihan Training The Trainer, para pengajar akan memulai tugasnya untuk melatih masyarakat di wilayah tempat mereka tinggal dalam program InJourney Hospitality House (IHH). ITDC berencana akan berkolaborasi dengan PT. Angkasa Pura I untuk menyelenggarakan program IHH di KEK Mandalika pada minggu terakhir bulan Mei 2024.

“Tenaga yang kami kirim untuk mengikuti training ini, merupakan komitmen ITDC melalui TJSL untuk menyiapkan tenaga pengajar dari SDM setempat untuk bersama2 membangun KEK Mandalika. Dengan demikian, melalui program IHH ini, akan terus mewujudkan peran sebagai agen perubahan positif dalam industri pariwisata di Indonesia,” tutup Wahyu. (jk/r)