15/01/2025
15/01/2025

Journeyman International dan Unwar Bantu Rencanakan Fasilitas Konservasi Kunang-Kunang Berbasis Ekowisata di Desa Taro

 Journeyman International dan Unwar Bantu Rencanakan Fasilitas Konservasi Kunang-Kunang Berbasis Ekowisata di Desa Taro

Gianyar (Dewannews.com) Sebuah proyek baru yang berfokus pada konservasi kunang-kunang berbasis ekowisata telah diluncurkan di Desa Taro, Tegalalang, Gianyar. Inisiatif ini digerakkan oleh kolaborasi antara Universitas Warmadewa dan organisasi nirlaba internasional yaitu Journeyman International, yang bertujuan untuk melindungi populasi kunang-kunang yang semakin berkurang di daerah tersebut, sekaligus meningkatkan ekonomi lokal melalui pariwisata berkelanjutan.

Kunang-kunang, komponen penting dalam ekosistem dan indikator kesehatan lingkungan, mengalami penurunan signifikan akibat pembangunan perkotaan yang pesat dan kerusakan lingkungan. Menyadari pentingnya, proyek ini menggabungkan upaya konservasi dengan ekowisata, memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk menikmati keindahan kunang-kunang sambil mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Menurut ketua tim PkM, Made Arya Adiartha, ST, M.Sc., inisiatif ini bertujuan untuk melestarikan habitat alami kunang-kunang melalui perencanaan yang cermat dan desain bangunan yang berkelanjutan. “Kami sedang mengembangkan fasilitas glamping ramah lingkungan dan area konservasi yang menghormati keseimbangan lingkungan kunang-kunang,” kata Arya Adiartha.

“Tujuannya adalah menciptakan model pariwisata berkelanjutan yang menguntungkan lingkungan sekaligus masyarakat setempat,” imbuhnya.

Kegiatan utama dalam proyek ini termasuk membangun fasilitas glamping untuk pengunjung, mendirikan infrastruktur konservasi, dan memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang cara menjaga habitat kunang-kunang. Tim proyek telah menyelesaikan rencana induk dan membangun mockup untuk struktur glamping yang terbuat dari bahan ramah lingkungan seperti bambu, yang dirancang agar menyatu dengan lingkungan alami.

Selain upaya konservasi, proyek ini menawarkan lokakarya pendidikan kepada masyarakat setempat, mengajarkan mereka tentang vegetasi yang mendukung populasi kunang-kunang. Lokakarya ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan tentang cara melindungi lingkungan alam mereka sambil menciptakan peluang pendapatan baru melalui pariwisata. Inisiatif ini diharapkan memiliki dampak signifikan tidak hanya pada pelestarian kunang-kunang, tetapi juga pada ekonomi lokal.

Baca Juga:  PKM Unwar-Unud: Wujudkan Generasi Bebas Kanker Serviks

Desa Taro sudah dikenal karena keindahan alamnya, dan dengan adanya infrastruktur pariwisata berkelanjutan, diperkirakan akan menarik lebih banyak pengunjung, sehingga menghasilkan pendapatan bagi penduduk setempat melalui akomodasi, tur berpemandu, dan bisnis kecil.

Proyek ini, yang memiliki waktu pelaksanaan selama satu tahun, menjadi pelopor untuk upaya yang lebih besar di masa depan. Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, tim berharap dapat memperoleh dana tambahan dari pemerintah dan organisasi internasional untuk memperluas upaya konservasi dan menjadikan Desa Taro sebagai model ekowisata di seluruh Bali. Seiring berjalannya proyek, tim berencana mempublikasikan temuan mereka di jurnal ilmiah dan membagikan kisah sukses mereka melalui video dan media sosial, dengan harapan dapat menginspirasi upaya serupa di daerah lain.

Dengan dukungan pemimpin lokal dan partisipasi masyarakat, proyek konservasi kunang-kunang berbasis ekowisata ini menjanjikan solusi yang saling menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat Desa Taro. (jk/r)