12/12/2024
12/12/2024

Kinerja Industri Jasa Keuangan Prov. Bali Pada September 2024 Catatkan Kinerja Baik dan Terjaga Stabil

 Kinerja Industri Jasa Keuangan Prov. Bali Pada September 2024 Catatkan Kinerja Baik dan Terjaga Stabil

Kepala OJK Provinsi Bali,Kristianti Puji Rahayu

Denpasar (Dewannews.com) Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi September 2024 terjaga stabil didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Provinsi Bali,Kristianti Puji Rahayu menjelaskan data sektor perbankan Provinsi Bali posisi September 2024 menunjukkan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan yang semakin membaik dari periode sebelumnya. Penyaluran kredit mencapai Rp110,76 triliun atau tumbuh 7,56 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,11 persen yoy (Agustus 2024: 8,01 persen yoy).

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy masih didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp5,72 triliun atau tumbuh 20,32 persen yoy(September 2023: 12,12 persen yoy). Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali.

Baca Juga:  FKIK Unwar Siap Terima 250 Orang Calon Mahasiswa Baru

Sementara itu, berdasarkan kategori debitur, sebesar 53,14 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 8,58 persen yoy (September 2023: 6,02 persen yoy).

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha (konsumtif) sebesar 34,02 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 29,33 persen. Pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha yang bertambah sebesar Rp2,19 triliun (tumbuh 6,17 persen yoy) serta Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar Rp1,76 triliun (tumbuh 16,35 persen yoy).

Penghimpunan DPK mencapai Rp189,01 triliun dan melanjutkan catatan double digit growthyaitu 15,30 persen yoy, walaupun tumbuh melandai dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar22,42 persen yoy. Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK dibandingkan September 2023 ditopang oleh kenaikan nominal Tabungan sebesar Rp13,88 triliun.

Baca Juga:  OJK gelar Kick Off Bulan Inklusi Keuangan, Wujudkan Inklusi Keuangan yang Bertanggungjawab dan Produktif

Fungsi intermediasi yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) posisi September 2024 sebesar 58,60 persen menurun dibandingkan posisi September 2023 yang sebesar 62,81 persen (Agustus 2024: 58,69 persen). Rasio LDR yang termoderasi dibandingkan periode sebelumnya antara lain karena pertumbuhan penghimpunan DPK lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit. Tingginya pertumbuhan DPK terutama disumbangkan oleh peningkatan tabungan perseorangan yang menunjukkan semakin membaiknya kondisi ekonomi masyarakat di Bali. (jk/r)