28/06/2025

KKN LIK 2025: Sinergi OJK dan Mahasiswa untuk Desa Melek Finansial

 KKN LIK 2025: Sinergi OJK dan Mahasiswa untuk Desa Melek Finansial

Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen serta Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali, Irhamsah, memberikan pembekalan kepada ribuan mahasiswa Universitas Udayana yang akan terjun ke desa dalam program KKN Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK) 2025 di Kabupaten Badung, Bali.

MANGUPURA (Dewannews.com) — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali kembali memperkuat kolaborasi strategis dengan dunia pendidikan melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK) 2025. Bekerja sama dengan Universitas Udayana, program ini menyasar masyarakat desa di seluruh Bali guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang berkelanjutan.

KKN LIK merupakan bagian dari strategi OJK dalam memperluas edukasi keuangan secara masif dan berkelanjutan. Setelah sukses dilaksanakan bersama Universitas Udayana pada 2023 dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada 2024, tahun ini program diperluas dengan melibatkan tiga universitas sekaligus: Universitas Udayana, Undiksha, dan Universitas Warmadewa.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Ikuti Aksi Bersih-Bersih Sampah di Pantai Kedonganan

Sebanyak lebih dari 700 mahasiswa KKN dari ketiga universitas ditunjuk sebagai Duta Literasi Keuangan OJK. Mereka akan menjalankan tugas edukatif di 50 desa yang tersebar di delapan kabupaten di Bali: Badung, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Bangli, Jembrana, Karangasem, dan Buleleng.

Dalam sambutannya saat pembekalan umum KKN Universitas Udayana kepada 3.362 mahasiswa, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, serta Layanan Manajemen Strategis OJK Bali, Irhamsah, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terus terjalin dengan kalangan akademisi. Ia menekankan peran mahasiswa sebagai agent of change, duta literasi keuangan, dan future leaders dalam mendorong kesejahteraan masyarakat desa melalui pemahaman keuangan yang baik.

Baca Juga:  Akhiri Santunan Model Lama, Badung Terapkan Insentif Administrasi Kependudukan

“Melalui peran aktif mahasiswa, kami ingin membangun masyarakat desa yang cerdas finansial, terlindungi dari risiko investasi dan pinjaman ilegal, serta mampu mengakses layanan keuangan secara bijak dan aman,” tegas Irhamsah.

Program KKN LIK 2025 juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali. Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir memberikan pembekalan dan mengajak mahasiswa membantu pemerintah desa dalam mendata kebutuhan rumah layak huni, akses air bersih, keluarga yang belum memiliki lulusan sarjana, serta kondisi infrastruktur desa.

Baca Juga:  Kunjungi Yayasan Cahaya Mutiara, DJP Bali Edukasi Pelaku UMKM Difabel

Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana, menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa program KKN LIK tidak hanya memberikan manfaat edukatif kepada mahasiswa, tetapi juga kontribusi nyata terhadap masyarakat dan pembangunan daerah.

“Program ini mempertemukan nilai-nilai akademik dengan kebutuhan sosial di lapangan. Mahasiswa belajar langsung dari masyarakat, dan masyarakat menerima manfaat konkret berupa peningkatan literasi dan pendampingan keuangan,” ujarnya.

Baca Juga:  Februari Semarak Cinta , ITDC Rangkul Komunitas dan Pelaku UMKM

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan melakukan edukasi menyeluruh tentang:

• Pengenalan tugas dan fungsi OJK

• Pelindungan konsumen sektor keuangan

• Bahaya investasi ilegal dan pinjaman online ilegal

• Pencegahan kejahatan keuangan digital

• Pendampingan UMKM dan penyediaan pojok literasi

Kegiatan ini turut melibatkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dan anggota Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal).

Baca Juga:  Perkuat Sinergi, DJP dan Kejaksaan Teken Kerja Sama

Melalui sinergi antara regulator, akademisi, dan pemangku kepentingan daerah, program ini diharapkan mampu mendorong peningkatan akses layanan keuangan masyarakat desa secara inklusif dan berkelanjutan, serta berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Bali. (r)