KKN-PMM UNWAR 2025 Hadirkan Solusi SDGs di Desa Sumerta Kaja

Potret kegiatan mahasiswa KKN-PMM UNWAR 2025 di Desa Sumerta Kaja: dari aksi peduli lingkungan, edukasi kesehatan keluarga, hingga mendukung UMKM lokal melalui digitalisasi.
DENPASAR (Dewannews.com) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PMM) Universitas Warmadewa Tahun 2025 menghadirkan gebrakan nyata di Desa Sumerta Kaja, Denpasar. Melalui tiga program unggulan, mereka fokus pada pelestarian lingkungan, peningkatan gizi keluarga, dan penguatan daya saing UMKM lokal.
Program pertama berupa pembuatan lubang resapan biopori yang dilaksanakan pada 4–6 Agustus 2025 di empat titik utama, yakni sekitar Pura Batur, Pura Mastulan, Pura Pasian, dan Pura Pasek Sumerta. Kegiatan ini melibatkan aparat desa, masyarakat setempat, serta pengempon Pura Banjar Pande.
“Biopori adalah solusi sederhana dan murah, tetapi manfaatnya besar. Selain mencegah banjir, biopori juga memperbaiki kualitas tanah dan menjadi edukasi ramah lingkungan,” ujar salah satu pengempon pura Banjar Pande.
Inisiatif ini diharapkan mampu mengurangi genangan air saat musim hujan, meningkatkan daya serap tanah, sekaligus mengolah sampah organik menjadi kompos alami. Langkah tersebut sejalan dengan SDGs bidang lingkungan dan perubahan iklim.
Tak hanya peduli lingkungan, mahasiswa juga berperan dalam pendampingan gizi balita. Pada 5 Agustus 2025, mereka bekerja sama dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Sumerta Kaja untuk mendampingi tiga balita di Banjar Lebah yang mengalami masalah gizi. Kegiatan meliputi pengukuran antropometri, pemantauan tumbuh kembang, edukasi gizi, hingga pemberian bantuan protein hewani berupa telur dan susu.
Upaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran orang tua dalam menjaga tumbuh kembang anak sekaligus mendukung target SDGs 2 (Zero Hunger) dan SDGs 3 (Good Health and Well-being).
Program ketiga menyasar sektor ekonomi lokal dengan digitalisasi pemasaran UMKM. Pada 12 Agustus 2025, mahasiswa KKN mendampingi UMKM Jangkep Art Studio dan Pikat Project untuk memanfaatkan Google Maps sebagai sarana pemasaran digital. Melalui pelatihan pembuatan profil usaha, unggahan foto produk, hingga strategi mengelola ulasan konsumen, UMKM diharapkan dapat meningkatkan visibilitas sekaligus memperluas jangkauan pasar.
“Google Maps bukan hanya peta, tapi juga etalase digital. Konsumen jadi lebih mudah menemukan lokasi, melihat produk, dan menumbuhkan kepercayaan pada usaha lokal,” ujar salah satu mahasiswa pendamping.
Tiga program ini menjadi bukti bahwa KKN-PMM Universitas Warmadewa bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab persoalan masyarakat. Dari menjaga lingkungan, memperkuat kesehatan keluarga, hingga mengangkat UMKM ke ranah digital, semua dijalankan dengan prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Dengan dukungan aparatur desa dan keterlibatan aktif warga, program KKN-PMM UNWAR 2025 di Desa Sumerta Kaja diharapkan meninggalkan jejak positif bagi lingkungan, kesehatan, maupun ekonomi lokal. Inisiatif kecil dari desa ini bisa menjadi inspirasi gerakan serupa di daerah lain menuju tercapainya pembangunan berkelanjutan yang inklusif. (r)