Mahasiswa Unwar Jadi Motor Penggerak Atasi Sampah Bali

Mahasiswa KKN Universitas Warmadewa bersama siswa SD di Desa Sumerta Kelod melakukan pemilahan sampah plastik dalam program Pembentukan Kader Lingkungan.
DENPASAR (Dewannews.com) – Krisis sampah kembali mencuat di Bali usai penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang mengalami overkapasitas. TPA yang telah beroperasi sejak 1990-an itu kini menampung timbunan sampah setinggi sekitar 35 meter, membuat penanganan sampah menjadi masalah mendesak yang memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.
Menanggapi situasi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode II 2025 Universitas Warmadewa (Unwar) bersama masyarakat Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, menginisiasi Pembentukan Kader Lingkungan. Program ini selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, yang mewajibkan setiap desa atau kelurahan membentuk kader lingkungan.
“Kader ini berperan mensosialisasikan pengelolaan sampah dari sumbernya, membatasi penggunaan plastik sekali pakai, serta mengedukasi masyarakat tentang lingkungan berkelanjutan,” ujar Kepala Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana.
Program yang dilaksanakan pada Agustus 2025 ini membentuk 81 kader lingkungan yang terdiri dari siswa SD di lima sekolah: SD Negeri 9 Sumerta, SD Negeri 7 Sumerta, SD Negeri 4 Sumerta, SD Negeri 11 Sumerta, dan SD Saraswati 3 Denpasar. Para kader mendapat pelatihan pemilahan sampah, pembuatan kompos, pengelolaan bank sampah, serta perlengkapan sanitasi seperti masker, sarung tangan, dan rompi.
Dosen Pembimbing Lapangan Unwar, Ni Luh Putu Eka Kartika Sari, S.Si., M.Biomed, menegaskan bahwa pemilihan anak usia dini sebagai kader merupakan strategi membentuk pola pikir positif sejak awal. “Anak-anak yang peduli lingkungan akan tumbuh menjadi generasi yang mampu menjaga kelestarian alam di masa depan,” ujarnya.
Selain membangun kesadaran siswa, program ini juga diharapkan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pengurangan biaya penanganan sampah, pemanfaatan sampah organik menjadi kompos, serta pendapatan dari penjualan sampah anorganik terpilah.
Kegiatan ini melibatkan 24 mahasiswa KKN Unwar, guru, tokoh masyarakat, dan perangkat desa. Program ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-6 tentang Air Bersih dan Sanitasi, serta sejalan dengan tema KKN-PMM Universitas Warmadewa: “Sinergi Kesehatan Fisik, Mental, dan Lingkungan dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan.” (r)