11/10/2024
11/10/2024

Museum Subak Jadi Museum Pertama yang Gunakan REC PLN

 Museum Subak Jadi Museum Pertama yang Gunakan REC PLN

Manager PT PLN Persero UP3 Bali Selatan I Putu Kariana (Batik Ungu) menyerahkan REC kepada Kepala Balai Wilayah Sungai Bali – Penida Muhammad Noor (baju putih kiri) yang mewakili pengelola Museum Subak Mandala Mathika.

Denpasar (Dewannews.com) PT PLN (Persero) sepakati kerja sama pengunaan fasilitas listrik ramah lingkungan melalui Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 200 unit atau setara 200 mega watt hour (MWh) dengan Museum Subak Mandala Mathika. Kolaborasi ini menandai Museum Subak yang berada di Tabanan sebagai museum pertama yang menggunakan energi hijau dalam menjalankan operasionalnya.

REC merupakan layanan PLN berupa sertifikat energi terbarukan yang telah memperoleh pengakuan internasional sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak baik industri, bisnis, maupun rumah tangga yang membutuhkan klaim penggunaan listrik berbasis EBT (Energi Baru Terbarukan).

PT PLN (Persero) mendorong berbagai pihak untuk ikut berperan aktif demi mewujudkan pengurangan emisi karbon yang berdampak pada perubahan iklim salah satunya melalui fasilitas REC ini.

Baca Juga:  Publikasi Liputan Kelistrikan di Bali, 2 Finalis Raih Juara Nasional di PLN Journalist Awards 2023

Hal ini disampaikan Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan, I Putu Kariana saat menyerahkan REC PLN kepada Muhammad Noor, ST., MT selaku Kepala Balai Wilayah Sungai Bali – Penida yang mewakili pengelola Museum Subak Mandala Mathika di kantor Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Renon, Selasa (25/06/2024).

Kariana mengatakan dunia global saat ini menaruh perhatian secara khusus terhadap isu dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission 2060.

“Dengan menggunakan fasilitas REC dari PLN ini, pelanggan sebetulnya dapat menunjukkan dukungan dalam mendukung penggunaan dan pengembangan EBT yang sekaligus ikut serta untuk menekan pelepasan emisi karbon yang berdampak pada lingkungan dan iklim,” jelasnya.

Baca Juga:  OJK, Kedutaan Australia dan Prospera Perkuat Kemitraan Kembangkan climate Management

Ia menambahkan, melalui REC ini, PLN berupaya memberikan opsi kepada pelanggan untuk memenuhi target penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, serta diakui secara internasional.

Muhammad Noor mengatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang museum untuk menjadi institusi yang ramah lingkungan.

“Dengan menerima Sertifikat REC dari PLN, kami memastikan bahwa konsumsi listrik kami berasal dari sumber energi terbarukan. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan menjadi contoh bagi komunitas,” ujar Noor.

Baca Juga:  PLN Pastikan Keandalan Listrik dan Kecukupan Pasokan Selama Liburan Idul Fitri di Bali

Langkah proaktif museum ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain di Bali dan seluruh Indonesia untuk turut serta dalam gerakan energi bersih.

“Dengan dukungan dari pemerintah daerah, komunitas, dan berbagai pemangku kepentingan, Museum Subak Mandala Mathika berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan,” imbuh Noor.

Penyerahan Sertifikat REC PLN ini tidak hanya memperkuat posisi Museum Subak Mandala Mathika sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya, tetapi juga sebagai pemimpin dalam gerakan energi bersih dan keberlanjutan di Indonesia khususnya Bali.

Baca Juga:  Peringati HKBN 2023, KMPB Dusun Bunga Gelar Simulasi Evakuasi Mandiri

Terakhir dirinya menyampaikan bahwa diharapkan melalui kegiatan ini tekad museum untuk terus mendorong perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat luas dapat terwujud di masa yang akan datang. (jk/r)