OJK Perkuat Inklusi Keuangan Syariah Melalui GERAK Syariah 2025

Penyerahan penghargaan GERAK Syariah Award 2025 kepada pelaku usaha jasa keuangan syariah yang berkontribusi dalam literasi dan inklusi keuangan syariah.
Jakarta (Dewannews.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia melalui berbagai program strategis yang melibatkan pemangku kepentingan. Dalam acara Puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 di Jakarta, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyoroti pentingnya pemerataan akses keuangan syariah bagi masyarakat.
Menurut Mahendra, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia telah mencapai 39,11 persen berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024. Namun, tingkat inklusinya masih rendah, hanya 12,88 persen. Ia menegaskan bahwa rendahnya akses ini bisa menjadi penghambat perkembangan industri keuangan syariah jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, termasuk pelaku usaha jasa keuangan (PUJK), untuk memperluas jangkauan layanan syariah agar lebih mudah diakses masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan industri keuangan syariah, OJK telah menerbitkan sembilan regulasi dalam dua tahun terakhir yang mengatur berbagai aspek, seperti kelembagaan BPR/BPRS, tata kelola bank syariah, hingga layanan digital perbankan syariah. Selain itu, OJK juga mendorong inovasi dalam pengembangan produk keuangan syariah agar lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan pentingnya inovasi dalam layanan keuangan syariah. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang ingin menggunakan produk syariah tetapi terkendala akses. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pelaku usaha untuk lebih proaktif dalam menjangkau masyarakat yang hanya ingin menggunakan layanan keuangan berbasis syariah.
GERAK Syariah 2025 telah berhasil menjangkau 6,35 juta peserta melalui berbagai program edukasi dan literasi keuangan syariah. Program ini juga melibatkan berbagai institusi, seperti Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), serta komunitas dan media massa. Selama pelaksanaannya, GERAK Syariah 2025 mencatat pencapaian yang signifikan, termasuk lebih dari 2.800 kegiatan literasi dan inklusi keuangan, serta penyaluran dana sosial sebesar Rp30,75 miliar kepada lebih dari 158 ribu penerima manfaat.
Sebagai bentuk apresiasi, OJK memberikan penghargaan GERAK Syariah Award kepada pelaku usaha jasa keuangan syariah yang aktif dalam mendukung literasi dan inklusi keuangan syariah. Beberapa pemenangnya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia, dan PT Bank Mega Syariah.
Untuk memperluas jangkauan inklusi keuangan syariah hingga ke pelosok, OJK juga meluncurkan program Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS) yang berkolaborasi dengan KNEKS, Kementerian Desa, dan Kementerian Agama. Program ini bertujuan membangun Unit Layanan Keuangan Syariah di desa-desa melalui peran aktif penyuluh desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Melalui GERAK Syariah 2025, OJK menegaskan komitmennya dalam membangun masyarakat yang lebih terliterasi dan memiliki akses lebih luas terhadap keuangan syariah. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, diharapkan keuangan syariah dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (r)