17/09/2025

PDI Perjuangan Badung Tanamkan Budaya Siaga Lewat Simulasi Gempa

 PDI Perjuangan Badung Tanamkan Budaya Siaga Lewat Simulasi Gempa

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung, Bagus Alit Sucipta (kiri), bersama Ketua DPC PDI Perjuangan Badung, I Nyoman Giri Prasta (tengah), menghadiri kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi di Lapangan Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Sabtu (13/9/2025).

MANGUPURA (Dewannews.com) – Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bagus Alit Sucipta menghadiri kegiatan Simulasi Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung bertempat di Lapangan Kelurahan Sading, Kel. Sading, Kec. Mengwi, pada Sabtu (13/9). Kegiatan yang melibatkan warga Kelurahan Sading ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Badung serta Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Badung.

Kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan menjadi agenda rutin tahunan partai. Tingginya potensi bencana alam di Indonesia, termasuk Bali, mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Baca Juga:  Wabup Alit Sucipta Dukung Penanaman Pohon Kelapa Serentak se-Indonesia

Ditemui seusai acara, Bagus Alit Sucipta menyampaikan bahwa simulasi ini menjadi bagian dari upaya partai untuk menanamkan budaya kesiapsiagaan bencana di tengah masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya latihan kesiapsiagaan demi mengurangi risiko korban jiwa maupun kerugian material.

“Melalui kegiatan ini, PDI Perjuangan Badung berharap masyarakat semakin memahami langkah-langkah awal yang harus dilakukan saat gempa, sehingga mampu melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Bali Tetap Favorit, Penumpang di Ngurah Rai Melonjak Tajam Saat Liburan

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta, menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat dalam simulasi ini. Ia juga menerangkan bahwa bencana ada yang bersumber dari alam dan ada pula akibat ulah manusia, sementara negara maju sudah mengajarkan anak usia dini untuk melindungi diri.

“Mitigasi bencana harus menjadi budaya bersama, kita harus selalu siap. Negara-negara maju seperti Jepang sudah terbiasa mengantisipasi gempa sejak dini, bahkan anak-anak sekolah sudah diajarkan cara melindungi diri. Itu yang juga ingin kita tanamkan di sini, jangan panik berlebihan. Lebih baik kita basah-basahan dalam latihan, daripada berdarah-darah dalam kenyataan. Dengan kesiapsiagaan, kita bisa meminimalisir korban dan kerugian,” tegasnya. (r)