10/01/2025
10/01/2025

Perbankan Indonesia Tetap Solid, Optimis Sambut 2025

 Perbankan Indonesia Tetap Solid, Optimis Sambut 2025

Jakarta (Dewannews.com) Menutup tahun 2024, sektor perbankan Indonesia kembali menunjukkan daya tahan yang solid di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tantangan domestik. Dengan strategi inovatif dan responsif, perbankan mampu menjaga stabilitas sistem keuangan, mendukung aktivitas ekonomi, dan memperkuat kepercayaan publik sebagai salah satu pilar utama pemulihan ekonomi nasional.

Kinerja Perbankan di 2024

Berdasarkan data Oktober 2024, pertumbuhan kredit bank umum mencapai 10,92% (yoy), didorong oleh peningkatan permintaan dari segmen korporasi dan UMKM. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,74% (yoy), mencerminkan likuiditas perbankan yang stabil. Rasio kredit bermasalah (NPL) pun membaik, turun menjadi 2,20% dari tahun sebelumnya.

Industri perbankan syariah juga mencatatkan kinerja positif, dengan pertumbuhan aset sebesar 12,50% (yoy) dan pembiayaan sebesar 13,24% (yoy). Bank Pembangunan Daerah (BPD) turut berkontribusi melalui pertumbuhan kredit 7,55% (yoy) dan DPK 4,35% (yoy), didukung oleh rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi, yakni 24,86%.

Baca Juga:  OJK Tingkatkan Edukasi Keuangan Pada Pegawai Pemerintah Provinsi Bali

Namun, tantangan tetap ada. Perlambatan konsumsi domestik akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penurunan daya beli memengaruhi sektor perbankan. Meski demikian, OJK optimis industri perbankan akan terus bertumbuh di tengah proyeksi ekonomi domestik yang solid.

Kebijakan dan Penguatan Regulasi OJK

Untuk menjaga stabilitas, OJK memperkuat regulasi melalui sejumlah langkah strategis:

1. Penguatan Likuiditas dan Permodalan

• OJK menerbitkan aturan baru terkait kecukupan likuiditas (LCR) dan pendanaan stabil bersih (NSFR) sesuai standar Basel.

• Konsolidasi bank terus didorong, terutama bagi Bank Pembangunan Daerah yang belum memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun.

2. Pemberantasan Judi Online

• OJK bersama Satgas Pemberantasan Perjudian Daring telah memblokir ±8.500 rekening terkait aktivitas judi online. Bank juga diminta meningkatkan pengawasan transaksi mencurigakan.

3. Dukungan untuk UMKM

• Melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP), OJK mendorong perbankan memperluas akses pembiayaan untuk UMKM.

Baca Juga:  Dukung Sektor Pertanian dan Pelaku UMKM, OJK Prov. Bali gelar High Level MeetingTPAKD Se-Provinsi Bali

Proyeksi dan Tantangan 2025

Memasuki 2025, OJK meminta perbankan untuk meningkatkan manajemen risiko di tengah potensi ketidakpastian global, seperti konflik geopolitik dan kebijakan ekonomi di Tiongkok. Fokus penyaluran kredit ke sektor perdagangan besar dan industri pengolahan diharapkan dapat memberikan dampak besar pada penciptaan lapangan kerja.

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, mengimbau perbankan untuk tetap optimis dan menjaga prinsip kehati-hatian. “Kita harus fokus pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dengan mengedepankan inovasi, profesionalisme, dan integritas,” ujarnya.

Baca Juga:  OJK Teladani Sosok Kartini Berintegritas dan Anti Korupsi

Dengan kinerja yang solid dan dukungan regulasi yang kuat, sektor perbankan Indonesia diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional yang tangguh di tahun mendatang. (jk/r)