07/12/2024
07/12/2024

Perkuat Sektor Pertanian dan  Keberlanjutan Produksi Pangan Lokal, Pemkot Denpasar Serahkan Bantuan Hibah Kepada Petani

 Perkuat Sektor Pertanian dan  Keberlanjutan Produksi Pangan Lokal, Pemkot Denpasar Serahkan Bantuan Hibah Kepada Petani

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menyerahkan bantuan hibah kepada petani, Selasa (06/08/20248) bertempat di Subak Anggabaya, Kecamatan Denpasar Timur. (Foto : Hms Kota Dps)

Denpasar (Dewannews.com) Bantuan kepada para petani kembali diserahkan Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian Denpasar. Bantuan berupa alat-alat pertanian ini diserahkan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa kepada petani dan kelompok ternak yang berada di wilayah Subak se-Kota Denpasar, Selasa (06/08/2024) bertempat di Subak Anggabaya, Kecamatan Denpasar Timur.

Bantuan yang diserahkan disesuaikan dengan kriteria petani penerima dan potensi komoditas yang dikembangkan pada wilayah masing- masing subak. Penyerahan bantuan ini juga diisi dengan rembug tani, hingga pembukaan Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (SL-GAP) Budidaya Terpadu Tanaman Cabai.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, A.A. Gde Bayu Brahmasta, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa, Kepala Dinas Kominfos Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Adhi Merta. Hadir pula Kadis Kebudayaan Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denpasar Timur,  Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati,  dan Kepala Bank BPD Bali Kantor Cabang Utama Denpasar, I Made Sudarma.

Baca Juga:  Bantu Petani dan UMKM OJK Bersama Pemkab Jembrana Luncurkan TPAKD

Wawali Arya Wibawa disela-sela rembug tani menyampaikan, bantuan yang diserahkan kali ini kepada para petani sebagai upaya Pemkot Denpasar dalam memperkuat sektor pertanian dan memastikan keberlanjutan produksi pangan lokal.

“Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat sektor pertanian dan memastikan keberlanjutan produksi pangan lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, Pemkot Denpasar telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat sektor pertanian, termasuk penyediaan bantuan alat dan mesin pertanian, benih unggul, serta pupuk untuk meningkatkan produktivitas pertanian.  Menyelenggarakan pelatihan bagi petani tentang teknik pertanian modern dan ramah lingkungan, serta memberikan pendampingan melalui penyuluh pertanian.

Baca Juga:  Sekda Alit Wiradana Lepas Jalan Sehat Sanur Fiesta 2024.

Pihaknya juga mendorong pemasaran dan promosi, serta memfasilitasi keikutsertaan petani dalam BPJS Ketenagakerjaan ini sebagai wujud nyata kepedulian Pemkot Denpasar sebagai implementasi spirit Vasudhaiva Kutumbakam guna menjamim risiko kerja bagi petani.

“Diharapkan bantuan yang diterima oleh para petani dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani, dan yang terpenting dapat membantu petani dalam mengurangi biaya produksi serta dapat membantu upaya Pemerintah dalam menekan laju inflasi,” ujar Wawali Arya Wibawa.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, A.A. Gde Bayu Brahmasta menyampaikan, hibah sarana yang diserahkan berupa 7 unit alsintan (alat dan mesin pertanian). Terdiri dari 2 unit traktor rotary, 2 unit traktor 6,5 HP, 1 unit pompa air, 1 unit rice transplanter (alat tanam), 1 unit power thresher.

Baca Juga:  Simpan Tiga Jenis Narkotika Golongan I, Bule Rusia Dituntut Ringan

Bantuan 13,3 ton pupuk urea non subsidi, 9,5 ton pupuk NPK phonska plus, 30 ton pupuk organik, 30 ton kaptan, 8,5 ton benih padi untuk pengembang areal padi. Juga diserahkan 80 kg dan sarana produksi (saprodi) lainnya untuk kegiatan demplot pengembangan varietas padi baru, benih sayuran sebanyak 272 bungkus, benih bawang 4 ton, bibit cabai 320 tray lengkap dengan bantuan saprodi.

Disampaikan pula bahwa, pemberian bantuan hibah ini juga dibarengi dengan pembukaan SL-GAP Budidaya Terpadu Tanaman Cabai.  Sekolah lapang ini dilaksanakan sebagai upaya memberikan pembelajaran kepada petani, khususnya petani cabai.

“Metode yang digunakan berupa pembelajaran langsung di lapangan yakni praktek  budidaya cabai sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai itu sendiri dan kondisi agroklimat di kota denpasar, agar memperoleh hasil produksi maksimal. Hasil dari sekolah lapang ini nantinya akan dapat diterapkan oleh masing-masing petani di lahan mereka,” ujarnya. (jk/r)