17/09/2025

PKM Unwar Dorong Inovasi Usaha Kue Tradisional di Badung

 PKM Unwar Dorong Inovasi Usaha Kue Tradisional di Badung

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Warmadewa bersama kelompok IRT “Sari Rahayu” di Banjar Negara, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Badung, saat kegiatan pendampingan pencatatan akuntansi dan peningkatan nilai jual limbah jaje begine uli, Minggu (8/6/2025).

MANGUPURA (Dewannews.com) – Industri rumah tangga (IRT) “Sari Rahayu” di Banjar Negara, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Badung, mendapatkan pendampingan dari Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Warmadewa dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada 8 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pencatatan akuntansi serta memaksimalkan pemanfaatan limbah jaje begine uli agar bernilai jual.

IRT “Sari Rahayu” dikenal sebagai produsen jaje tradisional Bali seperti jaje bolong, jaje begine, dan jaje uli, yang banyak digunakan untuk keperluan upacara adat dan konsumsi masyarakat. Namun, dalam proses produksinya, terutama jaje begine uli, seringkali terdapat produk rijek atau gagal goreng yang belum dikelola secara optimal.

Baca Juga:  Pemkab Badung Kucurkan Rp 1,7 Miliar untuk Pembangunan Pura Dalem Bagendra Sari Desa Adat Gerih

Ketua pelaksana PKM, Ketut Sudarmini, SE., M.Agb, menyampaikan bahwa bisnis kuliner tradisional seperti ini harus dipersiapkan untuk keberlanjutan lintas generasi. “Bisnis bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk generasi mendatang. Pemanfaatan limbah jaje rijek bisa mengurangi harga pokok produksi sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. I Dewa Ayu Eka Pertiwi, M.SA., Ak., CA., CSRS, mendorong pelaku usaha agar memahami pentingnya pencatatan keuangan sederhana sebagai dasar pengambilan keputusan. Hal ini diamini oleh Dr. I Gusti Ayu Sugiati, SE., MM, yang menambahkan bahwa literasi akuntansi sejak dini sangat krusial agar bisnis keluarga dapat terus berkembang.

Baca Juga:  Pelatihan Mixologi UMKM Badung 2025 Siap Cetak Wirausaha Handal

IRT “Sari Rahayu” sebelumnya belum memiliki sistem pencatatan produksi dan keuangan. Melalui pendampingan ini, mereka mulai diperkenalkan pada pencatatan sederhana mulai dari volume produksi, biaya operasional, hingga pendapatan.

Dalam kegiatan tersebut, tim PKM juga menyerahkan bantuan peralatan produksi seperti kompor gas, waskom aluminium, sendok goreng, dan nampan plastik sebagai bentuk dukungan agar proses produksi lebih efisien. (r)