07/12/2024
07/12/2024

PT PLN UID Bali Turun Berikan Edukasi ke Rare Angon Aman Dalam Melayangan

 PT PLN UID Bali Turun Berikan Edukasi ke Rare Angon Aman Dalam Melayangan

Denpasar (Dewannews.com) PT PLN UID Bali melakukan edukasi waspada arus tinggi listrik di tengah musim layang-layang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dini, sehingga masyarakat penghobi layang-layang (rare angon) dapat memilih lokasi terbaik bermain layang-layang yang jauh dari intalasi listrik sehingga aman.

Bermain layang-layang sebagai selain hobi juga tradisi bagi masyarakat Bali, tidak dipungkiri dicintai kalangan anak-anak dan dewasa. Di tengah pertumbuhan pembangunan di Kota Denpasar, lahan untuk menaikan layang-layang semakin menyempit. Karena itu, PLN meminta masyarakat penghobi layang-layang ukuran besar supaya tidak menaikan layangan di sekitar aliran listrik, di mana dapat memilih lokasi pantai atau jauh cari intalasi listrik yang aman dan nyaman bermain layangan.

Selain itu, PLN ingin menunjukkan kesiapan PLN di Bali yang akan bersiaga dan menatap momentum World Water Forum (WWF) 18-25 Mei 2024 dan Piala Asia U-17 Putri di Bali 6-19 Mei 2024.

Baca Juga:  Sambut Hari Anak, PLN Edukasi Bahaya Listrik Sejak Dini

Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid mengatakan PLN akan memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Bali dan dunia, sehingga listrik dapat diperoleh tanpa ada gangguan.

“Kami saling berkomunikasi terutama di lapangan, salah satunya dengan ground patrol. Kalau layangan kan sudah jadi tradisi kita bersama, kita mengingatkan lagi untuk layangan ini jangan sampai kena kabel listrik,” ujar Hamidi, di sela-sela menemui sekaa Layangan Legu Jerink (LGJ), Merta Bhuana, Padangsambian, Denpasar Barat, Selasa (30/04/2024).

Apabila layangan sampai diinapkan dan tanpa pengawasan, bagi Hamidi tentu dapat berdampak pemadaman di masyarakat. Sebab, layangan yang diinapkan tidak diketahui apakah akan berjalan mulus terbang di udara atau tidak. Tentu saja ini yang diantisipasi PLN, untuk menjaga kehandalan listrik di masyarakat.

Baca Juga:  Museum Subak Jadi Museum Pertama yang Gunakan REC PLN

“Kita sama-sama turun supaya masyarakat dan PLN saling mengingatkan bahwa listrik ini adalah kebutuhan bersama dan wajib kita jaga bersama. Apabila masyarakat ingin bermain layang-layang PLN sangat menyarankan di tempat yang aman, tetap berkoordinasi dengan pihak pecalang atau desa adat apabila terjadi hal-hal di luar kontrol, seperti ada layangan menyangkut di kabel dan semacamnya,” bebernya.

Made Gita Mardika Manager UPT Bali mengatakan pengalaman di lapangan telah dia alami dengan melibatkan ground patrol. Apabila ada warga yang anaknya masih memilih bermain layangan di tempat kurang aman dan di tempat membahayakan akan diberikan himbauan lebih cepat.

“Kami pantau setiap sore di mana titik layangan itu dinaikan, kami datangi dan berikan himbauan. Jika layangannya besar kami menyarankan jangan sampai diinapkan, sebab arah angin di malam hari sulit ditebak. Selain itu, kami libatkan orang tua anak untuk bisa mengawasi anak-anaknya, layangan yang dibuat dan dinaikan di tempat aman dan jauh dari kabel listrik,” terang Gita.

Baca Juga:  Pepaya Tidak Hanya Lezat, tapi Juga Jadi Bahan Bakar Masa Depan

Sementara itu, saat PLN Bali mengunjungi sekaa sekaa Layangan Legu Jerink (LGJ), Merta Bhuana, Padangsambian, mereka terlihat tampak sibuk mempersiapkan layangan jenis jangan yang akan dipersiapkan untuk lomba di Pantai Padanggalak, Denpasar.

“Ini mau ikut lomba di Pantai Padang Galak sekitar bulan Juni 2024. Bisa pembuatan satu minggu lebih. Kami uji coba naikan di daerah Pantai Padang Galak atau Pantai Mertasari, sekarang sudah banyak yang naikan layangan di darah pantai. Ini juga tergantung anginnya. Kami tidak berani menaikan di daerah Padangsambian, kalau dinaikan beresiko karena sudah padat penduduknya dan juga ada gardu listrik disini,” Wayan Murdita yang juga pecalang Merta Bhuana, Padangsambian, Denpasar Barat ini.

Menurut Murdita dia sudah sering bertemu petugas PLN dan berkoordinas supaya anak-anak di sekitarnya tidak asal-asalan menaikan layangan tanpa melihat resikonya.

Baca Juga:  Jelang Galungan, Masyarakat Dihimbau Perhatikan Jarak Aman dalam Pemasangan Penjor

“Sering kita bantu petugas PLN yang di sini, kalau gardu meledak kan kita rugi semua,” pungkasnya. (jk)