Rampung Oktober, Tapal Batas Tabanan Tampilkan Identitas Agraris Bali

Gerbang tapal batas Tabanan-Jembrana menampilkan desain kultural dan ornamen agraris khas Bali. Proyek yang masih dalam tahap pengerjaan ini menjadi ikon baru identitas Tabanan sebagai daerah agraris. Ditargetkan rampung Oktober 2025. (Foto: ist)
TABANAN (Dewannews.com) – Proyek penataan tapal batas Kabupaten Tabanan terus dikebut. Hingga akhir Juli 2025, progres pengerjaan dua titik tapal batas telah mencapai 38 persen. Lebih dari sekadar penanda wilayah administratif, tapal batas ini dirancang untuk merepresentasikan identitas Tabanan sebagai daerah agraris dan lumbung pangan Bali.
Dua titik lokasi pengerjaan berada di perbatasan Tabanan–Badung, tepatnya di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, dan di perbatasan Tabanan–Jembrana, tepatnya di Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat. Proyek ini menelan anggaran Rp 15 miliar dari APBD Kabupaten Tabanan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, mengatakan bahwa desain tapal batas tak hanya fokus pada estetika arsitektural, tetapi juga menyisipkan simbol-simbol budaya dan pertanian yang menjadi ciri khas wilayah Tabanan.
“Tapal batas ini bukan sekadar bangunan formal. Kami mengangkat elemen-elemen visual yang mencerminkan Tabanan sebagai wilayah agraris—seperti ornamen padi, sawah berundak (subak), dan sentuhan seni lokal,” ungkap Dedy, Jumat (25/7).
Ia menjelaskan, desain tapal batas dibentuk menyatu dengan lanskap alami dan memperkuat identitas kultural. Elemen-elemen pertanian tradisional Tabanan yang sarat filosofi akan menjadi penanda kuat bagi siapa pun yang masuk ke wilayah ini.
Pembangunan tapal batas di Tabanan–Badung dialokasikan dana Rp 10 miliar, sedangkan di Tabanan–Jembrana sebesar Rp 5 miliar. Seluruh pendanaan berasal dari APBD.
“Pengerjaan struktur bangunan memang memerlukan proses bertahap dan detail. Namun, hasilnya nanti akan menjadi wajah baru Kabupaten Tabanan yang mengakar pada budaya dan alam,” ujar Dedy.
Proyek ini ditargetkan rampung pada Oktober 2025. Selain memperindah gerbang masuk, tapal batas ini juga diharapkan menjadi ikon baru yang menegaskan Tabanan sebagai kabupaten agraris yang kaya akan nilai tradisi dan budaya. (jk)