Remaja 19 Tahun Diduga Bunuh Diri dengan Melompat dari Jembatan Shortcut di Gitgit
Buleleng (Dewannews.com) Sebuah peristiwa tragis terjadi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, pada Kamis (15/8) sekitar pukul 11.00 WITA. Seorang remaja perempuan bernama Ni Kadek Purnami, berusia 19 tahun, diduga melakukan bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Shortcut Titik 8 yang terletak di Banjar Dinas Wirabhuana.
Kapolsek Sukasada, Kompol Nyoman Adika, menyampaikan bahwa korban, yang diketahui seorang pelajar dan tinggal di Banjar Abang Dusun Baturiti, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, kemungkinan besar melakukan tindakan ini karena tekanan emosional terkait masalah asmara. “Berdasarkan hasil penyelidikan awal, ada dugaan kuat bahwa korban melakukan aksi nekat ini karena putus cinta. Namun, kami masih terus mendalami kasus ini untuk memastikan motif yang sebenarnya,” ungkap Kompol Nyoman Adika.
Menurut saksi di lokasi kejadian, Ketut Sukardiasa dan Luh Marini, dua orang warga negara asing (WNA) melintas di sekitar jembatan dan berteriak-teriak, namun tidak langsung dihiraukan oleh saksi Luh Marini. Kedua WNA tersebut kemudian memanggil saksi Ketut Sukardiasa, yang saat itu sedang memetik cengkeh, dengan berteriak dan memberi isyarat bahwa ada seseorang yang berdiri di atas jembatan dan tampak hendak melompat.
Ketut Sukardiasa segera menuju jembatan setelah diberi tahu oleh kedua WNA tersebut. Setibanya di sana, ia melihat korban sudah tergeletak di bawah jembatan. Saksi langsung melaporkan kejadian ini ke grup Pecalang setempat.
Wayan Widiani, ibu kandung korban, mengungkapkan bahwa pada pukul 08.00 WITA pagi itu, korban sempat pamit keluar untuk membeli lauk dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun, yang kemudian ditemukan di lokasi kejadian. Ibu korban sempat menelepon beberapa kali, namun tidak mendapat respons. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa sekitar lima hari sebelum kejadian, korban sempat mengatakan bahwa dirinya putus hubungan asmara dengan seorang pria bernama Wayan Surata asal Desa Munduk Andong, Baturiti. “Anak saya sempat terlihat sangat terpukul setelah putus dengan pacarnya. Dia bilang hidupnya sudah tidak berarti lagi,” jelas Wayan Widiani dengan suara bergetar.
Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis dari Puskesmas Sukasada 2 Pancasari, dr. Dani Iswan Sopalat, menunjukkan bahwa korban mengalami beberapa luka, termasuk patah tulang di lengan kanan, luka lebam di pelipis mata sebelah kanan, serta luka lecet di bagian tangan dan kaki. Diperkirakan korban telah meninggal dunia sekitar dua jam sebelum ditemukan.
Jenazah korban telah dibawa ke RSUD Buleleng untuk pemeriksaan lebih lanjut, sementara pihak Polsek Sukasada masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. “Kami akan memastikan semua aspek diperiksa dengan teliti, termasuk kondisi mental korban sebelum kejadian. Ini adalah peristiwa yang sangat menyedihkan, dan kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban,” tutup Kompol Nyoman Adika.