07/12/2024
07/12/2024

Unwar Gelar Workshop Pemanfaatan AISITS

 Unwar Gelar Workshop Pemanfaatan AISITS

Denpasar (Dewannews.com) Setelah menerima hibah alat penelitian AISITS (Automatic Identification System ITS) dari dari Insitut Teknologi Sepuluh November (ITS), pada Selasa (07/05/2024) kemarin, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  Universitas Warmadewa menggelar Workshop Pemanfaatan AISITS untuk Mendukung Keselamatan Maritim dan Manajemen Sumber Daya Perikanan guna memnsosialisasikan cara pemanfaatan sehingga menghasilkan hasil penelitian yang bermanfaat. Workshop ini meghadirkan narasumber dari ITS yakni, Prof. Ketut Buda Artana, Dr. Eng. Dhimas Widhi Handani dan Gede Dwi Suasti A., M.MT.

“Senin kemarin kita sudah memasang penangkap sinyal dan pemancar dan juga instalasi program, hari ini kita gelar workshop Pemanfaatan AISITS untuk Mendukung Keselamatan Maritim dan Manajemen Sumber Daya Perikanan,” ungkap Dr. Partiwi Dwi Astuti, SE., M.Si., Ak., CA., Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat saat pembukaan workshop di kampus setempat, Rabu (08/05/2024).

AISITS adalah produk inovasi yang dikembangkan oleh PUI Kekal ITS, yang mana memanfaatkan automatic identification system (AIS) sebagai data untuk melakukan monitoring kapal-kapal. Hingga selanjutnya berguna dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan antar kapal ataupun kapal dengan fasilitas bangunan lepas pantai.

Baca Juga:  Jika Prabowo - Gibran Memimpin Pasti Akan Perhatikan Nasib Wong Cilik

Dwi Astuti menambahkan ITS sudah ada perjanjian kerjasama dengan Universitas Warmadewa, dimana alat ini nantinya digunakan melakukan penelitian atau riset sehingga nantinya dari alat ini membuka peluang penelitian bersama dan juga bisa meningkatkan publikasi ya g dihasilkan dari penelitian di bidang keselamatan maritim dan sumber daya perikanan.

“Unwar merupakan salah satu dari anggota konsorsium riset AISITS. Ada tiga prodi yang sudah menjadi konsorsium, yaitu Prodi MSDP, Prodi Teknologi Telekomunikasi dan Prodi Teknik Infomatika,” jelas Dr. Partiwi Dwi Astuti.

Sementara itu salah satu narasumber Prof. Ketut Buda Artana menjelaskan, alat ini menjadi dasar untuk monitoring terhadap konsumsi bahan bakar kapal serta menghasilkan data pergerakan kapal. Selain itu alat tersebut juga dapat menghitung jumlah emisi karbon serta konsumsi bahan bakar yang nantinya berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan khususnya ekosistem laut.

Baca Juga:  Prodi S1 Sastra Inggris Unwar Raih Akreditasi Unggul

“Dari data yang nanti didapatkan akan digabungkan dengan data lingkungan sehingga peta penyebaran karbon ini bisa dipetakan. Dengan trafic pelayaran ini kita bisa mengetahui Sanur, Benoa dan Nusa Dua bisa terkena dampak apa,” jelasnya.

Dengan memanfaatkan alat tersebut, kata Prof. Buda, Unwar dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk memetakan area terumbu karang di Nusa Penida yang terlindungi secara digital.

“Sehingga kalau ada kapal masuk sebelum jatuhkan jangkar bisa kita deteksi lebih awal,” ujarnya. (jk)