Unwar Kuatkan UMKM Lokal, Dupa Andini Kini Go Digital
Tim dosen dan mahasiswa Universitas Warmadewa menyerahkan bantuan alat produksi kepada pelaku UMKM Dupa Andini dalam program pengabdian masyarakat di Banjar Tebuana, Gianyar. (Foto: Dok. Unwar)
GIANYAR (Dewannews.com) – Aroma dupa yang khas menyambut setiap pengunjung di Gang Sakura, Jalan Raya Sukawati, Banjar Tebuana, Gianyar. Di balik kepulan asap itu, berdiri Dupa Andini, usaha mikro yang dirintis sejak 2019 oleh Ayik Diah Utari. Usaha ini memproduksi dupa berbahan abu dingin yang dikenal lebih aman dan ramah lingkungan.
Namun, seperti banyak pelaku UMKM lainnya, Dupa Andini juga menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari keterbatasan modal, pemasaran yang belum optimal, minim inovasi produk, hingga pencatatan keuangan yang belum terstruktur.
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa hadir memberikan pendampingan melalui program pengabdian masyarakat. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian usaha lewat pendekatan berbasis kewirausahaan dan manajemen.
Dosen Turun Tangan, Dorong Perubahan Nyata
Kegiatan yang diketuai oleh Drs. I Made Pulawan, MMA ini melibatkan dua dosen lainnya, yakni Prof. Dr. I Made Sara, SE., MP. dan Dewa Ayu Niti Widari, SE., MM., yang masing-masing berkontribusi sesuai bidang keahlian.
Prof. Sara sebagai pakar kewirausahaan menanamkan pentingnya sikap berani mengambil risiko, proaktif melihat peluang pasar, dan mampu beradaptasi dengan tren bisnis.
“Kami mendorong pelaku UMKM agar memiliki jiwa wirausaha yang tangguh dan visioner,” ungkap Prof. Sara dalam sesi pelatihan.
Digitalisasi Pemasaran dan Inovasi Produk
Tim juga fokus pada peningkatan kapasitas pemasaran dengan memperkenalkan konsep digital marketing. Pelatihan penggunaan media sosial, pembuatan konten promosi, serta pemanfaatan marketplace dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar.
Dari sisi produk, Dupa Andini mulai menghadirkan variasi bentuk dan aroma sesuai selera pasar. Desain kemasan baru pun dikembangkan agar produk tampil lebih menarik dan kompetitif.
Pelatihan Keuangan untuk UMKM
Dalam aspek keuangan, Dewa Ayu Niti Widari membimbing penyusunan laporan keuangan sederhana. Pencatatan transaksi harian, perhitungan biaya pokok produksi, hingga laporan laba rugi diajarkan agar usaha berjalan lebih terstruktur.
Sementara itu, Drs. I Made Pulawan mendampingi dalam pengelolaan arus kas dan perencanaan akses pembiayaan, termasuk mengenalkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Wujud Nyata Merdeka Belajar
Program ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan pencapaian pada beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU), di antaranya:
• IKU 2: Mahasiswa belajar langsung di luar kampus
• IKU 5: Karya dosen dan mahasiswa berdampak nyata bagi masyarakat
• IKU 7: Terjalinnya kemitraan strategis dengan pelaku lokal
Sebagai bentuk dukungan nyata, tim pengabdian menyerahkan bantuan berupa 1 unit mesin impulse heat sealer, katalog produk dalam bentuk cetak dan digital, 1 box kartu nama, serta spanduk nama usaha.
Siap Ekspansi dan Berdayakan Masyarakat
Setelah melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, Dupa Andini kini siap naik kelas. Ibu Ayik bahkan berencana membuka cabang baru dan membentuk kelompok produksi binaan untuk memberdayakan warga sekitar.
“Sekarang saya lebih percaya diri. Saya jadi tahu pentingnya pencatatan keuangan dan bagaimana promosi di media sosial. Semoga ke depan bisa buka cabang baru,” ujar Ayik Diah Utari.
Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan UMKM bisa menjadi kunci penguatan ekonomi kerakyatan, bila dilakukan secara tepat, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan. (r)
