Wow, Simbar Menjangan Bali Berharga Ratusan Juta
Denpasar – DewanNews.com Potensi tanaman paku tanduk rusa atau simbar menjangan sangat diminati masyarakat tidak saja di dalam negeri, tetapi di luar negeri. Ini terbukti dari banyaknya permintaan akan tanaman ini sehingga harganya pun melambung tinggi. Sayangnya simbar di wilayah Bali, masih perlu dikembangkan dan dipublikasi pemerintah, demi terwujudnya eksistensi budidaya dan peningkatan ekonomi lewat budidaya aneka jenis simbar.
“Kami ingin memperkenalkannya dari Bali. Apalagi nilai ekonominya sangat tinggi, kita juga ingin memuliakan pengembangan dan potensi simbar di Bali, tentu ini sangat membutuhkan dukungan para pemerintah terkait,” ujar IB Agung Brahmadiguna, Minggu (12/11/2023) di Cafetaria Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), dalam konferensi pers Planimal District.
Brahmadiguna sebagai salah satu pencinta simbar di Bali, menilai potensi simbar Bali cukup tinggi dan dirasa akan dapat meningkat ke depan bilamana tanaman simbar yang dimiliki penghobi dirawat dengan tekun serta serius.
Jenis simbar Tanduk Rusa atau Platycerium Willinckii Bali sangat dikenal di luar negeri. Berbagai jenis simbar lainnya tentu saja sangat berpeluang dikembangkan, sehingga generasi muda Bali mampu melirik ini sebagai peluang kerja baru kedepannya.
“Harapannya banyak yang mau menjadi petani Simbar, tidak malah mengambil di rumah orang lain lalu dijual ke luar negeri. Sebelumnya, ada jenis Platycerium Willinckii Bali yang diberi nama ‘Masayu’, bahkan anaknya itu laku Rp125 juta, malahan sudah ditawar sama orang Jepang sebesar Rp600 Juta tapi masih engak dilepas. Maka itu, tujuan kita di sini ingin mengenalkan lebih jauh lagi potensi Platycerium Willinckii Bali untuk masyarakat Bali,” tegas Brahmadiguna.
Brahmadiguna ke depan tentu saja masyarakat Bali supaya tetap menjaga tanaman simbar Menjangan atau simbar lainnya yang dimiliki di rumahnya.
“Apalagi perawatannya membutuhkan waktu cukup lama, sehingga kalau hilang sangat disayangkan. Kalau ada orang tiba-tiba dengan pura-pura minta, tetapi malah dia jual mahal, supaya kita berhati- hati,” bebernya.
Tidak saja kontes penghobi tanaman di DNA Denpasar, pada tanggal 24-25 November 2023 ke depan akan dipamerkan pameran simbar, disusul pameran aquascape dan reptil.
“Ada seni menata kayu, batu karang, dan lainnya di dalam aquarium, di mana kita buat natural untuk berkreasi. Kami dalam kontes ini juga mencari regenerasi dan supaya aquas- cape supaya terus berkem- bang,” kata Raha.
Pecinta reptile pun demikian, Saputra mengatakan binatang reptile seperti Iguana dan lain- nya akan dipamerkan di DNA Denpasar.
“Peserta lainnya kami juga akan undang dari Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya,” katanya singkat. (jk)