Wujudkan Bisnis Hijau, John Hardy Jewelry Pakai Fasilitas REC PLN
Badung (Dewannews.com) Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penggunaan fasilitas Renewable Energy Certificate_(REC) PLN kian diminati oleh berbagai kalangan termasuk pemilik usaha John Hardy Jewelry yang bergerak di industri perhiasan.
Perusahaan yang didirikan di Bali pada 1975 ini berkomitmen penuh terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Melalui slogannya _Greener Every Day_, perusahaan ini berupaya untuk mengurangi jejak karbon dengan menggunakan layanan listrik yang bersumber pada EBT yang tersertifikasi melalui REC PLN.
John Hardy Jewelry yang beroperasi dengan daya 197 kilo volt ampere (kVA) kini menggunakan fasilitas REC PLN dengan total 1.000 unit yang setara dengan 1.000 megawatt hour (MWh).
Hindarto Gunawan, Direktur Utama John Hardy Jewelry menyampaikan dengan membeli REC PLN ini dirinya ingin menunjukkan upaya yang signifikan dalam mengurangi jejak karbon perusahaan dan mendukung inisiatif energi hijau di Indonesia.
“Keberlanjutan adalah inti dari setiap keputusan yang kami buat di John Hardy,” ujar Hindarto Gunawan.
Ia melanjutkan dengan bermitra dengan PLN melalui REC, pihaknya tak hanya meminimalkan dampak lingkungan dari bisnis yang dilakukan tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi industri perhiasan lainnya untuk ikut serta dalam gerakan energi bersih.
PLN menyambut baik langkah ini sebagai bagian dari upaya kolektif untuk mencapai target energi terbarukan nasional.
“Dengan semakin banyak perusahaan seperti John Hardy Jewelry yang memilih REC PLN, diharapkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia akan semakin meningkat, mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan,” jelas Patar Situmorang, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali saat menyerahkan langsung sertifikat REC di Workshop and Showroom John Hardy Ubud, Mambal, Abiansemal, Badung.
Patar mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh John Hardy Jewelry. Ia juga mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan ini merupakan wujud nyata untuk mendukung transisi energi di tanah air.
“REC ini adalah peroduk inovasi hijau PLN yang hasil penjualannya akan dialokasikan untuk pengembangan EBT sehingga sejalan dengan komitmen PLN untuk menekan emisi karbon demi mewujudkan Net Zero Emission tahun 2060,” jelasnya,
Ia juga menjelaskan REC PLN hadir untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui oleh dunia internasional tanpa harus mengeluarkan biaya investasi yang besar untuk membangun infrastruktur seperti pembangkit,
“Ini adalah opsi yang lebih mudah dan murah bagi pelanggan yang ingin memperoleh pengakuan penggunaan EBT hingga 100 persen penggunaan,” ucapnya.
Terakhir, dirinya mengimbau pelaku usaha, investor, ataupun pihak lainnya untuk ikut memanfaatkan fasilitas layanan REC PLN sehingga bisa bersama – sama berkontribusi untuk mewujudkan penurunan emisi karbon demi mencapai NZE 2060. (jk/r)