25/10/2025

Skandal Panas, Petinggi Partai Diduga Tipu Caleg Ratusan Juta

 Skandal Panas, Petinggi Partai Diduga Tipu Caleg Ratusan Juta

Ilustrasi

DENPASAR (Dewannews.com) – Gejolak tengah mengguncang tubuh salah satu partai politik di Bali. Seorang petinggi partai tersebut diduga kuat terlibat kasus penipuan dengan korban kader partai sendiri. Kasus ini menyeruak setelah korban, yang merupakan mantan calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024, akhirnya berencana menempuh jalur hukum karena merasa dipermainkan.

Menurut sumber dekat korban, kisah ini bermula saat Pemilu Legislatif 2024 lalu. Korban yang maju sebagai caleg di salah satu kabupaten di Bali ditawari jalan pintas oleh sang petinggi partai. Dengan penuh percaya diri, ia mengaku bisa “mengatur” hasil suara di KPU agar korban bisa menduduki kursi DPRD kabupaten. Tawaran itu pun membuat korban tergiur, hingga akhirnya ratusan juta rupiah mengalir ke rekening petinggi tersebut.

Baca Juga:  De Gadjah Ingatkan Koster: Bali Harus Tetap Bali

Namun, kenyataan berbanding terbalik. Hingga pelantikan anggota DPRD berlangsung, nama korban tak kunjung masuk daftar anggota dewan. Merasa ditipu, korban berupaya menagih kembali uangnya dengan cara kekeluargaan. Berbulan-bulan bahkan bertahun berlalu, upaya itu tidak membuahkan hasil. Ironisnya, korban justru diblokir dan sama sekali tak mendapat itikad baik dari sang petinggi partai untuk mengembalikan uang tersebut.

“Korban sebenarnya sudah berusaha dengan baik-baik, tidak mau ribut. Tapi sampai sekarang uangnya tidak juga dikembalikan. Malah komunikasi diputus, bahkan nomor korban diblokir,” ujar sumber dekat korban kepada media ini, Jumat (29/08/2025).

Baca Juga:  PT PLN UID Bali Turun Berikan Edukasi ke Rare Angon Aman Dalam Melayangan

Kini, korban disebut telah mantap menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan. Sumber dekat korban menegaskan, kasus ini menjadi pukulan telak bagi partai biru di Bali, terlebih karena melibatkan figur penting dalam kepengurusan.

“Kalau kasus ini dibiarkan, bukan hanya korban yang rugi, tapi nama partai juga bisa hancur di mata masyarakat,” tegas sumber tersebut.