Ini Pesan Aktivis Anak dan Perempuan di Hari Anak Nasional
Hal lain yang yang menjadi andil meningkatnya kejahatan dan kekerasan terhadap anak karena kurangnya empati atau keperdulian masyarakat atau orang terhadap anak yang bukan anaknya atau bukan saudaranya.
“Misalnya, ada kejahatan seksual terhadap anak, kadang walau orang lain melihat, tapi karena itu bukan anaknya atau bukan kerabatnya orang itu cuek dan cenderung masa bodoh. Nah, hal semacam ini seharusnya tidak boleh terjadi,” jelas Ipung dengan nada kecewa.
Atas hal ini, Ipung mengajak semua orang, untuk berfikir lebih jernih dan menganggap bahwa semua anak adalah anak “saya” dan semua anak Indonesia adalah anak “saya”yang wajib dijaga.”Karena pada hakekatnya, semua anak yang ada di Indonesia adalah anak Indonesia yang harus dijaga demi masa depan bangsa,” tegasnya.
Oleh karena itu, melalui momen Hari Anak Nasional ini, Ipung mengajak semua orang untuk memiliki rasa peduli, rasa empati terhadap anak, baik itu anak sendiri maupun anak orang lain. Karena anak adalah masa depan bangsa yang wajib dijaga.
Persoalan berikut yang juga menjadi andil meningkatnya kejahatan dan kekerasan terhadap anak dalam dua tahun terakhir ini adalah karena adanya pola pikir “percuma lapor polisi” karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa hukum itu tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.