15/01/2025
15/01/2025

OJK gelar Kick Off Bulan Inklusi Keuangan, Wujudkan Inklusi Keuangan yang Bertanggungjawab dan Produktif

 OJK gelar Kick Off Bulan Inklusi Keuangan, Wujudkan Inklusi Keuangan yang Bertanggungjawab dan Produktif

Balikpapan (Dewannews.com) Otoritas Jasa Keuangan (OJK)menggelar acara pembukaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu untuk semakinmemperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasakeuangan yang lebih bertanggungjawab dan produktif, Sabgu (05/10/2024).

Akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertangungjawab dan produktif diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.

“Kolaborasi dan sinergi untuk meningkatkan literasi dan inklusikeuangan di daerah penting dilakukan. Dengan memiliki literasidan inklusi keuangan yang baik maka akan memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah. Hal ini merupakankomitmen dan respon yang tepat dan dapat dilakukan dalam rangkamewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya pada acara itu.

Baca Juga:  OJK dan BPS Siapkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 di Bali

Menurutnya, literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satuaspek penting dalam pembangunan ekonomi nasional, karenatingkat inklusi keuangan menjadi salah satu indikatorpembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan fungsiintermediasi lembaga keuangan.

Terpilihnya Kalimantan Timur menjadi lokasi pelaksanaanpembukaan BIK 2024 merupakan bentuk komitmen OJK untukmeningkatkan literasi, inklusi dan pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku JasaKeuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK FridericaWidyasari Dewi dalam kesempatan yang sama mengatakan OJK mendorong perluasan inklusi keuangan yang bertanggungjawabdan diarahkan pada hal yang produktif.

Baca Juga:  Perkuat Pengawasan Perbankan, OJK Dukung Versi Baru Basel Core Principles

“Ketika menjalankan bisnis, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK)diimbau untuk tidak hanya mengedepankan penjualan tetapi juga memerhatikan faktor edukasi,” kata Friderica.

Untuk semakin memperluas program inklusi keuangan ini, menurutFriderica kantor OJK daerah akan mengorkestrasikan berbagaikebijakan dan program peningkatan literasi dan inklusi keuanganmasyarakat di daerah dengan melibatkan seluruh pemangkukepentingan agar perluasan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telahmemudahkan masyarakat untuk mengakses produk dan layanansektor jasa keuangan. Akan tetapi, kemudahan ini diikuti oleh berbagai tantangan yaitu dengan meningkatnya kejahatan di sektorjasa keuangan yang dapat merugikan masyarakat.

Baca Juga:  Kemenkop RI Serahkan Daftar Koperasi Jasa Keuangan ke OJK, Era Baru Pengawasan Dimulai

Pelaksanaan BIK 2024 merupakan bagian dari program GENCARKAN yang diinisiasi oleh OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam rangka meningkatkan literasidan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.

Pada puncak pelaksanaan BIK 2024 di Kalimantan Timur terdapat68 booth yang berasal dari PUJK baik konvensional maupunsyariah, regulator, UMKM dan lembaga terkait lainnya dengantotal kegiatan lebih dari 100 kegiatan. Selain itu, rangkaian BIK 2024 juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia denganmelibatkan 35 Kantor OJK Daerah dengan total kegiatan mencapai341 kegiatan.

Target capaian BIK 2024 yaitu meningkat 10 persen dari capaianBIK tahun 2023, dengan target sekitar 3.100 kegiatan dengan total peserta sekitar 2 juta orang. Target capaian akses keuangan di BIK 2024 yaitu mencapai 8,7 juta akses produk dan layanan jasakeuangan.

Baca Juga:  Lahirkan Lulusan Siap Kerja, STIMI Handayani Denpasar Lepas 230 Wisudawan

OJK Ajarkan Bijak Manfaatkan Produk Keuangan

Sementara itu, dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan(Like It) di lokasi yang sama, Friderica mengajak generasi mudakhususnya bagi generasi zoomers (Gen Z) untuk terusmemanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara bijaksebagai bagian dari perencanaan keuangan ke depan.

“Literasi keuangan yang baik dan inklusi keuangan yang bijakakan menjadikan generasi muda yang cerdas mengelola keuangan, terhindar dari kejahatan keuangan dan dapat menjadi agen literasidi tengah-tengah masyarakat,” kata Friderica.

Menurutnya, literasi keuangan bagi Gen Z menjadi hal yang sangatpenting mengingat jumlah generasi zoomers (Gen Z) yang mendominasi populasi Indonesia yaitu 27,94 persen dari total penduduk.

Baca Juga:  Perayaan 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, OJK Dorong Penguatan Transparansi dan Inklusi Keuangan Pasar Modal

Friderica mengatakan Gen Z juga dihadapkan dengan berbagaifenomena sosial seperti you only live once (YOLO), fear of missing out (FOMO) dan fear of other people opinion (FOPO) yang cenderung mengarahkan generasi muda ke pola hidup konsumtifdan bisa berdampak pada pengelolaan keuangan yang tidakbijaksana.

Selain hal di atas, ada fenomena doom spending yang terjadi di kalangan Generasi Milenial dan Gen Z. Doom spending berartiseseorang yang berbelanja cenderung impulsif tanpamempertimbangkan penting atau tidaknya suatu barang.

Fenomena serupa yang marak adalah instant gratification yang merupakan perilaku untuk mendapatkan keinginan tanpa mencobamelakukan penundaan. Perilaku tersebut perlu diimbangi denganperilaku delayed gratification yaitu menunda pemenuhankesenangan saat ini untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Juga:  PLN Pastikan Keandalan Listrik dan Kecukupan Pasokan Selama Liburan Idul Fitri di Bali

“Generasi muda diimbau untuk lebih bijak untuk menggunakanproduk dan layanan jasa keuangan. Kemampuan membedakanantara need and want juga harus dimiliki agar terhindar dari polahidup konsumtif,” kata Friderica.

OJK menggelar acara Like IT series kedua di Kota Balikpapan dengan mengusung tema “GENCARKAN Investasi bagi GenerasiMuda Menuju Indonesia Maju”. Like It merupakan kolaborasi OJK bersama Kemenkeu RI dan Bank Indonesia serta Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dalam Forum Koordinasi PembiayaanPembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK).

Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan kesadaranmasyarakat terhadap pentingnya literasi keuangan dan memupukbudaya berinvestasi melalui pemanfaatan produk dan layanan jasakeuangan baik konvensional maupun syariah. Rangkaian acara Like It 2024 akan berlangsung dalam 3 (tiga) seri dan diselenggarakan secara bergantian oleh anggota FK-PPPK. (jk/r)