12/12/2024
12/12/2024

ITB STIKOM Bali Lepas Empat Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka

 ITB STIKOM Bali Lepas Empat Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka

EMPAT-Mahasiswa ITB STIKOM Bali peserta program Pertukaran Mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (PMM Kemendikbudristek).Foto/Rsn

DENPASAR– Dewannews.com|Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahsiswaan ITB STIKOM Bali Ida Bagus Suradarma, SE, M.Si melepas empat mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (PMM Kemendikbudristek) bertempat di kampus ITB STIOM Bali, Renon, Denpasar, Rabu (10/08/22).

Keempat mahasiswa tersebut akan mengikuti perkuliahan selama satu semester  secara offline di perguruan tinggi (PT) penerima.  Pertama, Hergiano Pingko mahasiswa angkatan 2021 dari Program Studi (Prodi) Sistem Komputer ke ITB Bandung.

Hergiano Pingko akan mengambil seluruh 20 SKS di ITB Bandung pada Prodi yang sama. Kedua, Ni Komang Ratih Tribanowati angkatan 2021 dari Program Studi Sistem Informasi ke Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Baca Juga:  Road To Give 2023 Sukses Digelar di Pulau Peninsula The Nusa Dua Untuk Ke-8 Kalinya

Di sana, Ni Komang Ratih Tribanowati akan mengambil 14 SKS, dan mengikiuti 6 SKS dari ITB STIKOM Bali (PT asal). Ketiga, William Gates dari Prodi Bisnis Digital angkatan 2021 ke Universitas Amikom Yogyakarta. William mengambil seluruh 20 SKS di PT penerima tersebut. Keempat atau terakhir, Luh Gede Liana Putri ke Universitas Budi Luhur Jakarta. Di sini, Luh Gede Liana Putri juga mengambil seluruh 20 SKS.

Dalam arahannya Ida Bagus Suradarma meminta keempat mahasiswa tersebut selalu mengikuti program tersebut sampai tuntas, baik kegiatan akademik maupun kegiatan nonakademik karena semua itu akan sangat bermanfaat untuk menambah wawasan.

“Saya yakni kembali dari sana anda akan memiliki kemampuan akademik yang lebih baik dan wawasan yang lebih luas karena bergaul dengan mahasiswa lain dari seluruh Indonesia,” kata Suradarma.

Suradarma menjelaskan, program PMM ini sejalan dengan semua program yang kita jalankan selama ini untuk meningkatkan wawasan mahasiswa seperti kuliah sambil magang offline di Jepang, kuliah sambil kerja offlne di Inggris,  kuliah sambil magang online di Singapura, maupun mengikuti program International  Credit Transfer ke Dalian Neosoft Univerity of Information, China.

Baca Juga:  Sebanyak 138 Orang Alumni dari Berbagai Angkatan Hadiri Temu Alumni Fakultas Pertanian

“Semua itu dalam rangka meningkatkan citra kampus kita. Tahun ini kita berada di ranking 127 dari sekitar 4000 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Ini penilaian Webometrics, sebuah lembaga asing, jadi fair. Semester lalu kita baru berada di ranking 145,”sebut Suradarma.

Pada kesempatan ini Wakil Rektor II Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya ITB STIKOM Bali Dr. Ni Luh Putri Srinadi, SE, MM.Kom juga memberikan wejangan sekaligus dorongan moral kepada mahasiswa agar senantiasa menjaga diri selama di kampus tujuan.  “Jaga nama baikmu, nama baik keluarga, nama baik kampus dan nama baik Bali,”pesan Putri Srinadi.

Personal in Caharge Program PMM ITB STIKOM Bali Dr. Evi Triandini, M.Eng melaporkan, dibandingkan tahun lalu peserta outbond PMM ITB STIKOM Bali mengalami penuruan. Tahun lalu mahasiswa kita yang outbond sebanyak 12 orang, tahun ini hanya 4 orang. Tapi tahun ini kita di STIKOMBali kedatangan mahasiswa inbound sebanyak 55 orang, mereka datang dari hampir seluruh kampus diIndonesia.

Baca Juga:  Dua Dekade ITB STIKOM Bali Momentum Menuju Ranking 300 Dunia

Sekedar diketahui, PMM – dalam rangka MBKM adalah program Menteri  Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadien Makarim yang memberikan hak mahasiswa untuk tiga semester mengikuti kegiatan di luar Prodinya. Yakni satu semester di luar prodi dalam perguruan tingginya dan dua semester di luar prodi di luar perguruan tingginya. Total seluruhnya dikonversi menjadi 60 SKS.

Khusus untuk PMM, mahasiswa akan mendapatkan berbagai kemudahan. Antara lain, SPP selama satu semester dibayar oleh negara, mendapat uang saku bulanan dari negara sebesar Rp 700.000, uang kos Rp 500.000 per bulan dan tiket PP dari kampus asal ke kampus tujuan dibiayai oleh negara serta mengikuti kegiatan budaya yang difasilitasi oleh PT penerima. (rsn)