Ipung : Catat..!! Tidak Ada yang Sponsori Saya dalam Menangani Kasus Anak

Meski begitu, Ipung mengatakan bahwa, setiap perkara anak yang ditangani selalu mendapat pengawalan dan dibackup oleh para awak media. Baru di tahun 2010 awal, Ipung mengatakan dia sudah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) sementara sebagai anggota Peradi Denpasar.

Walau begitu, Ipung mengaku bahwa dia masih belum boleh atau belum bisa menerima fee atas jasanya dalam melakukan advokasi. “Tapi dari sini persoalan ekonomi yang saya alami sedikit mulai teratasi, saya mulai bisa membantu korban dengan bisa membayar biaya visum, mengganti uang jalan, atau mengganti barang bukti milik korban,” ungkapnya.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana Ipung bisa bertahan selama lebih dari 20 tahun menjadi aktivis atau mengadvokasi anak tanpa ada imbalan sama sekali? tentang ini Ipung menjawab bahwa tidak bisa dipungkiri bahwa Ipung memulai semua ini tanpa ditunjang dengan pendanaan yang mumpuni. Bahkan dia harus mengesampingkan kepentingan pribadinya demi memperjuangkan kasus anak yang ditanganinya.

“Kadang harus mengerem keinginan pribadi saya demi kasus anak yang semua tahu tidak ada uangnya, kadang saya sampai tidak makan makanan pokok selama 5 tahun. Uang yang saya dapatkan ini saya tabung hanya untuk membela kepentingan anak yang menjadi korban,” ungkapnya.